Beberapa hari yang lalu, Presiden Filipina Duterte mengumumkan bahwa Pasukan IATF-EID (The Inter-Agency Task Force on Emerging Infectious Diseases) milik negara telah meresmikan perluasan skala vaksinasi rakyat. Terlebih lagi, Staycation (rumah singgah untuk turis) dapat kembali beroperasi setelah menerima sertifikat dari Biro Pariwisata dengan izin IATF-EID.
Berita lainnya: Vietnam Temukan Varian Virus Gabungan India dan Inggris, Penularan Cepat Melalui Udara!
Keputusan Pemerintah Filipina untuk memperluas skala pemberian vaksin dimulai dari petugas medis, penduduk lansia, pegawai penting pemerintahan, sampai pegawai institusi swasta (dengan beberapa pengecualian), pegawai pemerintah pusat, dan lain-lain.
Skala pemberian vaksin dimulai dari petugas medis sampai pegawai yang bekerja di ruang terbuka. Sumber: INQUIRER.NET
Menurut laporan dari Arab News, sampai awal bulan April, ⅕ dari suplai vaksin Filipina juga mencangkup 525.600 dosis vaksin AstraZeneca dari COVAX. Pada saat itu, institusi swasta yang membeli sendiri 260 dosis vaksin, yang dibayarkan pada bulan Mei.
Selain itu, menurut perwakilan dari Kementerian Kesehatan Filipina, sekitar 97% dari petugas medis di Manila telah menerima suntikan vaksin COVID-19, sementara 85% dari petugas medis di seluruh negara telah menerima suntikan satu dosis vaksin COVID-19.
Berita lainnya: Kebaikan Hati Penduduk Baru Asal Indonesia Membantu Orang Tua Tunggal, Bersama Hadapi Pahit Manis Kehidupan di Taiwan
Pada tanggal 1 Juni, total kasus positif terinfeksi di Filipina sejumlah 5.177 orang; total kasus kematian sejumlah 46 orang. Sekarang, total kasus positif dan kasus kematian di Filipina sejumlah 21.012 orang.
