:::

Mewawancarai Mahasiswa Indonesia di Taiwan, Membahasa Tentang Stereotipe Masyarakat Taiwan Terhadap Imigran Baru Asal Asia Tenggara

Jay Chen mewawancarai mahasiswa Tionghoa perantauan Indonesia, pengalaman hidup mereka di Taiwan, dan pandangan mereka tentang Asia Tenggara.  (Sumber foto : YouTube Jay Chen)
Jay Chen mewawancarai mahasiswa Tionghoa perantauan Indonesia, pengalaman hidup mereka di Taiwan, dan pandangan mereka tentang Asia Tenggara. (Sumber foto : YouTube Jay Chen)
Berita Global untuk Penduduk Baru】Editor/王月兒 Sendy Wang

Lisensi Video:Jay Chen

Youtube Jay Chen :https://www.youtube.com/@JayChenTaiwan/about

Instagram Jay Chen:https://www.instagram.com/jaychen_taiwan/

Facebook Jay Chen:
https://www.facebook.com/profile.php?id=100091472618500

Youtuber Taiwan, Jay Chen fasih berbahasa Inggris. Dia telah menjalankan channel YouTubenya sekitar setengah tahun. Tujuan awalnya adalah untuk berlatih bahasa Inggris dan keluar dari zona nyamannya. Dalam channelnya, dia mewawancarai warga negara asing yang sedang berada di Taiwan untuk mengetahui pandangan mereka terhadap Taiwan, dan hal baru atau kesulitan apa yang ditemui oleh mereka salama di Taiwan.

Ivana, seorang mahasiswa Tionghoa perantauan asal Indonesia yang diwawancarai oleh Jay. Dalam kehidupan belajar di Taiwan, apakah stereotip suku bangsa Asia Tenggara masih ada di masyarakat? Karena orang Taiwan pada umumnya mengetahui orang-orang dari Asia Tenggara yang datang ke Taiwan untuk bekerja sebagai buruh, mari kita pahami dari sudut pandang pelajar Indonesia, dan berharap melalui pandangan dan pengalaman Ivana, lebih banyak orang Taiwan dapat memahami bahwa negara-negara Asia Tenggara memiliki banyak siswa berprestasi dan bakat.

Artikel Lainnya :Anak Imigran Baru Membahas Mengenai Identitas Dengan Ibu Mereka dan Bertanya Mengapa Tidak Sekolah di Amerika

Ivana, seorang mahasiswa Tionghoa perantauan Indonesia, mengatakan dia sangat beruntung di Taiwan.

(Sumber foto : YouTube Jay Chen)

Ivana belajar di sebuah universitas dan sekolah pascasarjana di Taiwan, mengatakan bahwa dia sangat beruntung, dia bertemu banyak teman Taiwan yang ramah, selalu berusaha untuk menerjemahkan percakapan ke dalam bahasa Inggris, dan memberinya banyak dukungan dalam studinya. Di saat yang sama, Ivana juga mengatakan bahwa di Taiwan Hidup tidak bisa sepenuhnya bergantung pada bahasa Inggris, tetap harus belajar bahasa Mandarin. Teman-teman Indonesianya yang datang belajar di Taiwan dikucilkan oleh teman sekelasnya karena kendala Bahasa. Ivana mengatakan bahwa setiap mahasiswa internasional yang datang ke Taiwan, mungkin menghadapi masalah yang sama.

Kesan orang Taiwan terhadap imigran baru di Asia Tenggara sebagian besar adalah pekerja migran perawat atau asisten rumah tangga.

(Sumber foto : Pixabay)

Menurut apa yang dilihat Ivana di Taiwan, orang Taiwan masih memiliki stereotip tentang kelompok Asia Tenggara, terutama untuk orang Indonesia, Thailand, Vietnam dan Filipina, berpikir bahwa mereka datang ke Taiwan untuk bekerja di perawatan medis atau bekerja di pabrik.

Artikel Lainnya : Pasangan Influencer Amerika Melakukan Perjalanan Singkat ke Taipei dan Mengagumi Keunggulan Taiwan

dia mengatakan bahwa sampai sekarang, beberapa orang Taiwan masih mengajukan beberapa pertanyaan tidak sopan kepadanya. Namun, dia menjawab dengan ramah, Ivana menghormati semua pekerja yang berjuang di Taiwan. Selain menjelaskan identitasnya sebagai mahasiswa perantauan, Ivana juga percaya bahwa orang Taiwan mungkin perlu menghilangkan gambaran buruk terhadap Asia Tenggara.

Respon Pertama

Berita Populer

回到頁首icon
Loading