Kembalinya pandemi yang melanda negara menyebabkan murid-murid internasional yang berada di Taiwan tidak dapat memanfaatkan waktu selama liburan musim panas untuk pulang ke negara asal masing-masing. Mengetahui hal ini, National Taiwan University of Science and Technology (NTUST, 國立臺灣科技大學) menyelenggarakan kegiatan DIY Makanan Khas Taiwan bagi para murid internasional. Lebih tepatnya, kegiatan ini memberi kesempatan bagi murid internasional untuk bersama membuat lumpia dan onde talas khas Taiwan dengan tangan mereka sendiri. Lumpia juga merupakan makanan yang khas di sejumlah negara asal para murid internasional. Kegiatan membuat lumpia pun membuat mereka merasa dekat dengan kampung halaman. Acara ini juga menjadi kesempatan bagi para peserta untuk melakukan pertukaran budaya.
Berita lainnya: Pemerintah Taoyuan Memperingatkan Peringatan Mengenai Flu Babi
Lumpia juga merupakan makanan yang khas di sejumlah negara asal para murid internasional. Kegiatan membuat lumpia pun membuat mereka merasa dekat dengan kampung halaman. Sumber: News & Market (上下游)
Sementara lumpia Taiwan berisi sayuran timun dan toge yang segar, kulit lumpia tradisional Thailand dibuat dengan gula kelapa. Di Indonesia, lumpia mengandung sayuran asin, sedangkan di Filipina, baik lumpia berasa asin ataupun manis pastinya harus digoreng untuk menciptakan rasa yang pas. Dalam kegiatan DIY ini, para murid internasional juga diberikan kesempatan untuk membuat onde talas. Para murid memuji talas dari Ji’an (吉安), yang mengingatkan para murid asal Filipina akan ubi talas dari kampung halaman mereka sendiri -- terutama akan Ube Halaya, yang dibuat dari puree talas dan santan.
Berita lainnya: Jadi Petugas Imigrasi, Perempuan Generasi Kedua Penduduk Baru Asal Vietnam Ini Ungkapkan Kebenaran Kasus Penyelundupan Kue Bulan
Onde talas adalah salah satu makanan khas Taiwan. Sumber: News & Market (上下游)
Melalui kegiatan DIY ini, para murid internasional tidak hanya dapat mencicipi makanan daerah khas Taiwan, namun juga dapat berinteraksi dan saling berbagi budaya masing-masing dengan satu sama lain. Di saat yang bersamaan, kegiatan ini memberikan mereka kesempatan untuk melepas penat dan kekhawatiran yang diakibatkan situasi pandemi.