Kantor Wilayah Utara Biro Imigrasi, bersama dengan kelompok belajar bersama dari Indonesia, baru-baru ini menyelenggarakan acara perayaan Hari Pahlawan Indonesia dan kegiatan budaya beragam memasak hidangan tradisional, yaitu nasi pecel, dengan mengikuti metode tradisional. Kegiatan ini melibatkan penduduk setempat, pendatang baru, dan keluarga mereka.
Pengajar dari kelompok belajar bersama menjelaskan bahwa setiap tahun pada tanggal 10 November adalah Hari Pahlawan Nasional Indonesia, untuk mengenang pahlawan yang gugur dalam Pertempuran Sidoarjo pada tahun 1945, saat melawan penjajahan Inggris dan Belanda. Karena pada saat itu tidak ada gas alam, mereka memasak menggunakan kayu bakar, dan acara perayaan ini mencoba mereplikasi kondisi pada zaman dulu dengan menggunakan tungku kayu, memberikan pengalaman yang autentik bagi para peserta.
Dalam kegiatan tersebut, keluarga warga baru dengan gembira membuat masakan tradisional khas Indonesia, nasi pecel.
(Sumber foto : Departemen Imigrasi)
Selama proses memasak, pengajar juga menjelaskan bahwa nasi pecel disajikan dengan saus pecel yang terbuat dari berbagai bumbu yang dicampur. Bahan dan proporsi saus dapat bervariasi tergantung pada wilayahnya. Pada acara ini, menggunakan daun kemangi sebagai bahan utama, yang memiliki peran penting dalam budaya kuliner Indonesia. Peserta kegiatan memiliki kesempatan untuk menggiling dan mencampurkan saus pecel sendiri, menyenangkan dan merasakan keberagaman budaya, sekaligus menghormati dan mengenang pahlawan masa lalu.
Kepala kantor di Hualien juga menyampaikan rasa terima kasih yang besar kepada kelompok belajar bersama dari Indonesia atas kerja sama yang baik dan penyelenggaraan acara ini. Mereka juga menyediakan daun pisang dan daun kayu jeruk, agar semua orang bisa membungkus hidangan mereka, memberikan aroma yang lebih kaya dan membuat mereka merasakan hidangan khas Indonesia tanpa harus pergi ke luar negeri.
Artikel lainnya : Situs Keuangan Internasional Menempatkan Taiwan Sebagai Negara Terkaya ke-12 di Dunia