:::

Depok Siapkan Wisma Khusus Tenaga Medis yang Tangani Covid-19

Depok Siapkan Wisma Khusus Tenaga Medis yang Tangani Covid-19


Pengendara motor melintas di depan mural tentang pandemi virus corona atau COVID-19 di Jalan Raya Jakarta-Bogor, Depok, Jawa Barat


Wali Kota Depok Mohammad Idris mengaku tengah menggodok penyediaan wisma khusus para tenaga medis yang menangani pasien Covid-19 di Depok. Idris berujar, wisma khusus untuk para tenaga medis dijadwalkan siap pakai pekan depan. Ia tak membeberkan lokasi pastinya, namun menurut dia, wisma khusus itu bukan alih fungsi dari hotel sebagaimana dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Ibukota.

"Kami mempersiapkan, mudah-mudahan pekan depan bisa selesai. Tapi kita harap tidak dipakai, yaitu tempat istirahat para tenaga kesehatan," kata Idris dalam acara serah terima alat pelindung diri (APD) bagi rumah-rumah sakit di Depok, Selasa. "Depok belum punya hotel seperti DKI, tapi kita sewa di wisma. Semoga tempatnya cukup nyaman," imbuh dia. Wisma khusus bagi para tenaga medis itu, lanjut Idris, rencananya berkapasitas 100-200 kamar. Sejauh ini, total tiga rumah sakit di Kota Depok yang melayani pasien suspect dan positif Covid-19, yaitu RS Brimob/Bhayangkara Kelapa Dua, RSUD Kota Depok, dan RS Universitas Indonesia (RSUI) Sebelumnya, RSUI sudah terlebih dulu menyulap Guest House Pusat Studi Jepang (PSJ) UI, sebagai tempat tinggal sementara bagi petugas medis yang membutuhkan dengan kapasitas 48 tempat tidur di 21 kamar. Sementara itu, RS Bhayangkara/Brimob Kelapa Dua menyulap area poliklinik menjadi mess tempat tinggal dan juga mengalihfungsikan ruangan Fasilitas Pelayanan Tingkat Pertama menjadi rumah singgah untuk karantina para tenaga medis 14 hari sebelum pulamg ke rumah. Sebagai informasi, per Senin (6/4/2020), Pemerintah Kota Depok mengumumkan total 65 kasus positif Covid-19, dengan 10 orang sembuh, dan 8 orang meninggal dunia. Sebanyak 23 pasien dalam pengawasan (PDP) juga telanjur meninggal sebagai suspect, sebelum terkonfirmasi positif Covid-19, sejak 18 Maret 2020.

Sementara itu, kini masih ada 451 pasien yang masih diawasi dan 1.897 orang yang tengah dipantau terkait Covid-19. Pemerintah terus menggaungkan instruksi agar warga tetap bertahan di dalam rumah selama pandemi Covid-19 untuk memutus rantai penularan, kecuali terpaksa keluar rumah untuk kebutuhan mendesak. Warga diminta menjauhi diri dari kerumunan yang dapat mempermudah penularan Covid-19

 

Sumber:Kompas

 

Respon Pertama

Berita Populer

回到頁首icon
Loading