Menurut berita yang dilansir di The China Post – Belajar Bahasa Inggris, pandemi global terus memanas, dan pencegahan penyebaran pandemi Taiwan yang relatif berhasil telah menjadi fokus perhatian banyak negara di dunia, dan telah menarik banyak mahasiswa asing untuk mengajukan beasiswa belajar di Taiwan.
Su Yingjun (蘇英俊), seorang siswa dari Vietnam merupakan salah satu mahasiswa yang mendaftar untuk belajar di Taiwan. Saat ini merupakan mahasiswa magister Manajemen Bisnis Internasional di Sun Yat-sen University di Kaohsiung.
Su Yingjun percaya bahwa pendidikan universitas di Taiwan lebih memperhatikan praktik. Sumber: Pixybay
Su Yingjun mengatakan bahwa karena kampung halaman Vietnamnya kebetulan berada di perbatasan selatan daratan Tiongkok, dan dia sering melakukan kontak dengan orang daratan Tiongkok. Dia merasa bahwa perkembangan ekonomi daratan Tiongkok sangat baik dan memutuskan untuk mulai belajar bahasa Mandarin. Su Yingjun memilih bahasa Mandarin sebagai jurusan bahasa asing di perguruan tinggi pada tahun 2015, dan secara tidak langsung belajar tentang pendidikan di daratan Tiongkok, Hong Kong, Makau, dan Taiwan di kelas.
Karena ingin belajar lebih banyak dan memahami budaya Tiongkok, Su Yingjun memilih untuk segera mendaftar ke daratan Tiongkok sebagai siswa pertukaran, dan pada 2019 ia membuat Youtube channel dengan nama "mat hoat hinh (wajah kartun)" sebagai siswa internasional.
Berita lainnya: Pekerja Migran Filipina Mewujudkan “Mimpi Menjadi Seorang Bintang”- Jake Jacob Bersaing Memperebutkan Penghargaan Mister World
Namun, karena wabah covid-19 yang tiba-tiba landa pada tahun 2020, daratan Tiongkok telah menutup perbatasannya. Menurut Su Yingjun, saat ini masih belum dibuka. Oleh karena itu, ia mulai mengalihkan perhatiannya ke Taiwan dan mulai menyiapkan dokumen yang diperlukan. Setelah memilih sekolah, Su Yingjun mulai merekam proses persiapannya menjadi video, termasuk proses pengajuan beasiswa, di mana proses ini menarik banyak penggemar Vietnam di kota kelahirannya untuk menonton.
Proses belajar di Taiwan membuat Su Yingjun menyadari bahwa ada perbedaan yang jelas antara metode pendidikan di Taiwan dan daratan Tiongkok. Kelas maupun pelajaran di Taiwan lebih menekankan praktik. Kelas yang diambil Su Yingjun tidak memiliki ujian akhir, melainkan kerja tim, presentasi ataupun laporan lisan, dan kerja lapangan. Su Yingjun percaya bahwa metode pengajaran Taiwan lebih sesuai dengan kepribadiannya dan lebih sesuai dengan arah perkembangannya di masa depan.
Berita ini mendapat otorisasi dari The China Post – Belajar Bahasa Inggris.
