Menurut sebuah laporan dari "Sifang Daily"(四方報), ibu-ibu Taiwan dibolehkan cuti hamil dan cuti setelah melahirkan yang berbayar untuk menjamin hak mereka untuk bekerja selama kehamilan, sehingga mereka dapat yakin bahwa mereka ada harapan untuk memiliki bayi. Meskipun pekerja migran juga berlaku untuk "UU Kesetaraan Kerja Gender"(性別工作平等法), banyak ibu migran masih menganggur karena kehamilan, bukan hanya kehilangan sumber pendapatan, tetapi juga harus menanggung biaya melahirkan dan membesarkan bayi selanjutnya yang tidak sedikit. Untuk membantu ibu migran yang terlibat dalam perselisihan perburuhan karena kehamilan, Departemen Tenaga Kerja Kota Taoyuan bermaksud untuk mengalihdayakan "Platform Layanan Konsultasi Persalinan dan Penempatan Pekerja Migran"(移工生育諮詢暨安置服務平台) untuk memberikan layanan konsultasi dan penempatan selama kehamilan.
Depnaker Taoyuan menjamin hak pekerjaan ibu migran hamil di Taiwan.
Sumber: Diambil dari Depnaker Taiwan
Depnaker Pemerintah Kota Taoyuan menyatakan bahwa "Platform Layanan Konsultasi Persalinan dan Penempatan Pekerja Migran" menyediakan layanan seperti subsidi pekerja migran menunggu persalinan, subsidi asrama dan penginapan, konseling psikologis, dan konsultasi hak kerja. Setelah melahirkan, mereka juga akan membantu para ibu untuk kembali ke negara sesuai dengan keinginan mereka, atau mengirim bayi kembali ke negara asal pekerja migran dan membantu pekerja migran untuk kembali bekerja. Pekerja migran legal ada mendapat asuransi kesehatan, sehingga pengurangan biaya asuransi kesehatan dalam keadaan normal tidak akan terlalu tinggi; untuk keadaan khusus seperti melahirkan bayi prematur atau anak khusus, mungkin diperlukan biaya yang lebih tinggi, dan subsidi akan disesuaikan dengan kebutuhan kasus.
Selain itu, subsidi saat periode penempatan kembali yang direncanakan saat ini adalah 200 NTD sehari, dan subsidi pascapersalinan untuk ibu migran adalah 500NTD. Waktu penempatan kembali akan dihitung mulai setelah pekerja migran memenuhi persyaratan dan bantuan maksimum yaitu sekitar 6 bulan setelah ibu migran melahirkan.
“Pusat Penempatan Kembali Pekerja Migran Hamil” akan dijalankan tanggal 1 Januari tahun depan.
Sumber: Diambil dari Pixabay
Depnaker Pemerintah Kota Taoyuan berharap untuk membangun pusat penempatan kembali yang dapat menampung 24 tempat tidur untuk memberikan layanan. Objek penempatan kembali terutama adalah pekerja migran yang bekerja secara legal, tetapi tidak terbatas pada pekerja migran Taoyuan, diperkirakan akan dijalankan pada 1 Januari 2022. Karena beberapa pusat penempatan kembali swasta saat ini mencampur ibu migran hamil dengan pekerja migran umum, sulit untuk merawat mereka. Oleh karena itu, pusat juga akan bekerja sama dengan kelompok masyarakat dan klinik rumah sakit untuk melengkapi kebutuhan pusat penempatan kembali swasta dan meningkatkan layanan terkait, memberikan informasi dan nomor telepon kepada pemerintah kabupaten dan kota serta unit terkait agar TKI dapat berkomunikasi dengan mudah.