Dengan situasi pandemi yang perlahan-lahan membaik, Kantor Layanan Imigrasi Kota Chiayi pun kembali menyelenggarakan kelas pendidikan keluarga. Beberapa materi yang dibahas dalam kelas ini termasuk prosedur pembuatan izin tinggal, prosedur perubahan kewarganegaraan, serta kelas manajemen kekeluargaan yang biasa dibawa oleh Pusat Pendidikan Keluarga Pemerintah Kota Chiayi. Selain itu, untuk mencegah penyebaran virus demam babi Afrika yang lebih lanjut, Kantor Layanan Imigrasi juga mengimbau warga penduduk baru untuk tidak membeli daging yang dijual secara online dan tidak memiliki sumber yang jelas. Dengan ini, warga pun dapat senantiasa melindungi babi Taiwan.
Salah satu peserta kelas tersebut adalah Ibu Li yang berasal dari Republik Rakyat Tiongkok. Ibu Li telah tinggal di Taiwan selama lebih dari 1 tahun sebelum akhirnya diajak oleh sang mertua untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Ibu Li pun sangat berterima kasih kepada Agensi Imigrasi Nasional sebagai pihak penyelenggara kegiatan. Melalui kelas tersebut, ia dapat jauh lebih memahami hukum yang terkait dengan izin tinggal, dan diingatkan bahwa ia harus segera memperpanjang ARCnya.
Ibu Li (kiri) yang berasal dari Republik Rakyat Tiongkok diajak oleh sang mertua (kanan) untuk berpartisipasi dalam kelas pendidikan keluarga yang diselenggarakan Kantor Imigrasi Chiayi agar ia dapat lebih mengenal hukum Taiwan. Sumber: Kantor Layanan Imigrasi Kota Chiayi
Ada pula Ibu Huang yang berasal dari Vietnam. Ketika datang ke Taiwan untuk bekerja, ia bertemu dengan suaminya, yang berprofesi sebagai tukang besi. Pasangan tersebut telah menikah selama lebih dari dua tahun. “Meskipun saya dulu pernah tinggal dan bekerja di Taiwan, tetapi kadangkala ada bahasa Mandarin yang tidak dimengerti. Karena pekerjaan, saya juga jarang berpartisipasi dalam acara pemerintah. Kali ini, berkat layanan terjemahan yang tersedia selama kelas dan suami yang selalu menemani di sisi, saya merasa sangat senang telah dapat mempelajari banyak hal.” Menurut Agensi Imigrasi Nasional, selain mengadakan imbauan tentang hukum, kelas kali ini juga mengingatkan warga penduduk baru terhadap virus demam babi Afrika yang telah menjalar ke seluruh penjuru dunia. Taiwan telah melaksanakan upaya pengawasan dan pengontrolan yang sepadan di perbatasan negara. Ketika memasuki Taiwan, pendatang dilarang untuk membawa barang karantina hewani. Selain itu, warga juga diimbau untuk tidak membeli daging yang tidak memiliki keterangan sumber yang jelas.
Berita lainnya: Berikan Pengalaman Pemberian Suara Pertama untuk Penduduk Baru, Kabupaten Changhua Adakan Acara Rekayasa Pemilu
Penerjemah bahasa Vietnam Kantor Imigrasi Chiayi, Chen Zhu-li (陳竹莉) yang sedang membantu menjelaskan peraturan terkait pembuatan izin tinggal kepada Ibu Huang yang berasal dari Vietnam agar ia dapat lebih mengenal hak-haknya. Ibu Huang pun sangat berbahagia dapat banyak belajar.
Sumber: Kantor Layanan Imigrasi Kota Chiayi
Ibu Huang (kiri) dan suaminya bersama berpartisipasi dalam kelas pendidikan keluarga yang diselenggarakan Kantor Imigrasi Chiayi.
Sumber: Kantor Layanan Imigrasi Kota Chiayi
Menurut pernyataan dari Direktur Kantor Layanan Imigrasi Kota Chiayi, Huang Yan-xun (黃艷薰), penyelenggaraan kelas pendidikan keluarga ini diutamakan untuk membekali warga penduduk baru dengan pengetahuan terhadap hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan ini, diharapkan bahwa para warga penduduk baru akan dapat lebih menyesuaikan diri dengan kehidupannya di Taiwan. Selain itu, karena beberapa hari yang lalu terungkapkan terjadinya penyelundupan daging yang mengandung virus demam babi Afrika, kelas ini juga digunakan sebagai kesempatan untuk mengingatkan para warga penduduk baru agar tidak membeli produk daging impor dari luar negeri, membeli produk daging secara online untuk dikirimkan ke Taiwan, ataupun pergi mengunjungi peternakan di luar negeri. Siapapun yang melanggar peraturan terkait pembawaan daging dari luar negeri saat memasuki batas wilayah negara akan dikenakan dengan denda sebesar 1.000.000 NTD.