Untuk memungkinkan anak-anak generasi kedua imigran baru mengenal budaya negara asal ayah atau ibu mereka melalui makanan yang sering mereka makan di rumah, Asosiasi Pendidikan Makanan menghabiskan waktu tiga tahun untuk memproduksi 34 episode podcast "Southeast Asian Cuisine". Podcast ini membimbing generasi baru dan semua anak-anak untuk mengenal masakan dan budaya Asia Tenggara dengan cara yang santai. Pada saat yang sama, mereka juga menerbitkan e-book yang melengkapi drama radio, yang dapat diunduh secara gratis oleh masyarakat.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Pendidikan Pangan "Da Xiang", Huang Jia Lin, menyatakan bahwa populasi imigran baru di Taiwan semakin meningkat. Jika mereka bisa memperkenalkan masakan Asia Tenggara kepada para siswa dengan cara yang positif dan mendalam, mereka percaya ini tidak hanya akan membantu generasi kedua (anak-anak dari imigran baru) mengenali latar belakang budaya mereka yang beragam, tetapi juga membantu mendidik anak-anak lain untuk memiliki rasa hormat dan toleransi. Sebagai hasilnya, mulai tahun 2020, asosiasi tersebut setiap tahunnya akan merilis drama radio bertema budaya kuliner Asia Tenggara.
Masyarakat juga bisa mengunduh e-book gratis dari situs web resmi program untuk digunakan bersamaan saat mendengarkan siaran. Untuk membantu pendengar dengan mudah memahami kata-kata terkait makanan Asia Tenggara, buku tersebut dilengkapi dengan teks dwibahasa, ilustrasi berwarna, dan juga resep yang dirancang oleh imigran baru.
"Southeast Asian Cuisine" memperkenalkan pendengar dengan masakan Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Filipina melalui podcast yang realistis. Untuk informasi lebih lanjut tentang program, anda dapat mengunjungi situs web resmi.
Artikel lainnya : Industri Perbankan Taiwan juga Mengikuti Kebijakan Arah Selatan Baru dan Mulai Mengembangkan Bisnis Perusahaan ke Asia Tenggara
E-book yang diluncurkan bersama dengan drama radio dapat diunduh secara gratis secara online.
(Sumber foto : Facebook 大享食育協會)