Departemen Imigrasi Kementerian Dalam Negeri telah menghasilkan serangkaian program "We Are Family", melalui wawancara mendalam, menceritakan kisah imigran baru yang mengakar di Taiwan dan merekam multikulturalisme dari berbagai negara.
Dalam episode ini, ada tiga saudari imigran baru yang pemberani dan lemah lembut. Selain menghadapi kesulitan hidup dengan berani, mereka juga rela menginvestasikan waktu dan kemampuan mereka dalam menghadapi hidup.
Populasi Taiwan sudah mulai memasuki rata-rata masyarakat lansia, dan banyak pusat perawatan lansia telah didirikan, tetapi pusat perawatan lansia di Xizhi Xingfuli, Kota New Taipei sangat berbeda, karena penanggung jawabnya adalah Han Yuehong, yang merupakan imigran baru dari Anhui.
Artikel lainnya : Imigran Baru Asal Prancis Mencoba Kolam Selam Terdalam di Taiwan
Pan Xiling, imigran baru dari Kamboja.
(Sumber foto : Video FTV We Are Family)
Tas eceng gondok semacam itu bahkan menjadi populer di kalangan wanita Kamboja. Oleh karena itu, Pan Xiling, imigran baru Kamboja, secara khusus membuat tas eceng gondok dan Perpaduan antara dengan budaya Taiwan.
Chen Xizhen, imigran baru dari Sichuan.
(Sumber foto : Video FTV We Are Family)
Chen Xizhen dari Sichuan telah menikah dengan orang Taiwan selama bertahun-tahun, dia telah mengalami beberapa kesulitan hidup. Suaminya kini sudah meninggal dunia, putrinya didiagnosis autisme pada usia 5 tahun, dan ia mengidap kanker. Melalui pengalamannya selama bertahun-tahun dalam pendidikan dan pelatihan adaptif untuk anak-anak autis, dia telah memperoleh banyak sertifikat profesional dan telah menjadi pembicara tentang autisme, dan membangun jaringan dukungan bagi keluarga penderita sindrom autisme.
