:::

Anak Terlihat Lesu dengan Postur Duduk Tidak Normal, Waspadai Hipotonia Otot!

Deteksi dan pengobatan dini untuk mencegah gangguan perkembangan. (Gambar/sumber: Heho Health)
Deteksi dan pengobatan dini untuk mencegah gangguan perkembangan. (Gambar/sumber: Heho Health)

Anak di rumah sering terlihat lesu dan duduk dengan posisi tidak benar mungkin menunjukkan tanda-tanda otot yang lemah!

Xiaofen, seorang anak berusia 2,5 tahun, sering duduk dengan posisi yang salah, condong ke samping dan sering terjatuh saat beraktivitas. Dokter mendiagnosis Xiaofen mengalami otot yang kurang kencang, yang memengaruhi perkembangan motorik secara keseluruhan. Para ahli memperingatkan bahwa kondisi ini dapat disebabkan oleh faktor bawaan atau lingkungan dan harus segera diperiksa dan diobati.

4 Penyebab Utama
Li Ya-han, spesialis rehabilitasi dari Rumah Sakit Tucheng di Kota New Taipei, menjelaskan bahwa penyebab utama lemahnya otot termasuk:

  • Hipotonia bawaan
  • Kelainan pada sistem saraf pusat (misalnya, cerebral palsy)
  • Penyakit genetik (seperti sindrom Down atau Prader-Willi)
  • Perkembangan yang kurang optimal setelah lahir (misalnya, perlindungan berlebihan dari keluarga)

Hipotonia bawaan atau penyakit genetik sering kali dapat didiagnosis saat bayi, sedangkan faktor lingkungan seringkali terabaikan karena gejalanya ringan.Hipotonia bawaan atau gangguan genetik sering dapat didiagnosis pada masa bayi. (Gambar/sumber: Heho Health)

5 Tanda Penting
Orang tua dapat memperhatikan tanda-tanda berikut:

  • Kesulitan menelan atau mengunyah makanan
  • Air liur yang berlebihan
  • Tidak menyukai makanan keras
  • Mulut sering terbuka dengan lidah yang menonjol
  • Perkembangan motorik yang tertunda (misalnya, kesulitan menaiki tangga atau berlari dalam jarak pendek)

Jika disertai postur yang tidak normal atau skoliosis, yang bahkan dapat memengaruhi fungsi paru-paru, segera periksakan ke dokter.

Saran untuk Perbaikan

Pada masa bayi, doronglah bayi untuk merangkak guna memperkuat otot kepala dan tubuh sebagai persiapan untuk berdiri dan berjalan. Anak-anak harus terlibat dalam aktivitas luar ruangan, mengurangi penggunaan perangkat elektronik, dan membiasakan diri untuk berolahraga dengan intensitas sedang hingga tinggi setidaknya 60 menit per hari. Anak-anak di bawah usia 2 tahun sebaiknya tidak menonton TV, sementara anak-anak di atas usia 2 tahun harus membatasi waktu tidak lebih dari 1-2 jam per hari.Hipotonia dapat disebabkan oleh faktor bawaan atau yang diperoleh, memerlukan deteksi dan pengobatan dini. (Gambar/sumber: Heho Health)

Jika anak menunjukkan postur duduk berbentuk "W" atau membutuhkan dukungan tangan untuk berdiri, segera kunjungi klinik rehabilitasi untuk evaluasi. Dengan deteksi dini dan perawatan yang tepat, serta integrasi aktivitas motorik besar dalam kehidupan sehari-hari, otot dapat diperkuat secara efektif, mengurangi keterlambatan perkembangan, dan membantu anak tumbuh lebih sehat.

Berita Populer

回到頁首icon
Loading