Beberapa hari yang lalu, Kementerian Dalam Negeri membuat pengumuman terkait pertemuan tinjauan dan lokalisasi bagi talenta profesional asing yang diadakan pada 30 Desember 2020 yang lalu. Sebanyak 6 talenta profesional telah melewati proses lokalisasi dan kini diakui sebagai warga negara Taiwan. Sejumlah 6 talenta asing tersebut terbagi menjadi 3 pekerja bidang pendidikan, 2 pekerja bidang sains dan teknologi, serta 1 pekerja bidang ekonomi. Dari tahun 2016 sampai sekarang, jumlah talenta asing yang telah melalui proses lokalisasi untuk tinggal di Taiwan sebanyak 217 orang.
Baca juga: Pendaftaran Sertifikat Digital Covid 19 Telah Dibuka Mulai Hari Ini, Cukup Ikuti 3 Langkah Mudah
6 talenta asing baru berhasil menyelesaikan proses lokalisasi untuk menetap di Taiwan. Sumber: gambar diambil dari Pixabay
Menurut Kementerian Dalam Negeri, salah satu di antaranya, yaitu Bapak Shi yang datang dari Amerika dan berusia 33 tahun, memiliki pengalaman di salah satu dari enam industri strategis inti yang dipromosikan oleh pemerintah – yakni blockchain, virtual reality (VR), programming, dan komunikasi digital yang akan membantu perkembangan industri informasi dan komunikasi Taiwan di masa depan.
Salah satu contoh lainnya adalah Bapak Chen yang juga berasal dari Amerika Serikat. Beliau telah memfokuskan diri dalam riset perkembangan teknologi produksi Prism Sheet. Kementerian Dalam Negeri mengatakan bahwa Bapak Chen telah memperoleh 19 paten selama tinggal di Taiwan. Hal ini membuat perusahaannya berkembang hingga mencapai posisi terdepan, dan bahkan dianugerahi Penghargaan Mittelstand Taiwan (卓越中堅企業獎) pertama. Usaha Bapak Chen juga telah memberikan kontribusi besar bagi kemajuan teknologi industri optoelektronik negara.
Baca juga: Biro Perlindungan Lingkungan Umumkan Larangan Penggunaan Gelas Styrofoam Mulai Tanggal 1 Juli 2022
Setelah melalui proses lokalisasi, para talenta asing tersebut mendapatkan hak untuk menggunakan dan menikmati semua fasilitas serta hak-hak penduduk Taiwan. Sumber: gambar diambil dari Pixabay
Ada pula Bapak Dai dari Belgia. Pada saat ini, beliau menjabat sebagai Direktur dari Institut Bahasa sebuah universitas di Taiwan. Spesialisasinya adalah dalam bidang linguistik, terutama studi tentang bahasa Adat Bunun. Selain itu, beliau juga aktif mempromosikan perkembangan pendidikan internasional dan merupakan pakar penting dalam bidang pelestarian dan internasionalisasi budaya asli.
Kementerian Dalam Negeri menyatakan bahwa setelah melalui proses lokalisasi, para talenta profesional asing tersebut akan mendapatkan hak untuk menggunakan dan menikmati semua fasilitas serta hak-hak penduduk Taiwan.