Presiden Joko Widodo mengakui masih ada berbagai kekurangan di sektor kesehatan di Indonesia. Hal itu terlihat saat Indonesia menghadapi pandemi Covid-19. Beberapa di antaranya ialah pemenuhan kebutuhan 95 persen alat kesehatan serta bahan baku obat masih impor dan juga rendahnya rasio jumlah tempat tidur di rumah sakit dibanding total penduduk. Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) melalui konferensi video, Kamis.
"Sebagai contoh apa yang terjadi di sektor kesehatan, industri farmasi. Bahan baku obat saat ini kita masih impor, 95 persen masih impor. Alat-alat kesehatan ada tidak?" ujar Jokowi. "Rasio tempat tidur berdasarkan jumlah penduduk, Indonesia juga memiliki rasio masih kecil. 1,2 per 1.000 artinya hanya tersedia 1,2 tempat tidur bagi 1.000 penduduk. Dibanding negara lain Indonesia juga masih kalah," lanjut Jokowi. Karenanya, mantan gubernur DKI Jakarta ini meminta momen pandemi Covid-19 menjadi reformasi penguatan sistem kesehatan nasional. Kepala Negara meminta seluruh jajarannya memetakan potensi yang dimiliki Indonesia untuk memprodiksi bahan baku obat dan alat kesehatan. Jokowi tak ingin seluruh bahan baku obat dan alat kesehatan terus-menerus diimpor.
"Apa yang bisa kita produksi sendiri dan apa yang dari negara lain? Sekarang kelihatan semua. Lalu bagaimana dengan tenaga medis? Rasio dokter, rasio dokter spesialis, perawat apa cukup menghadapi situasi seperti saat ini?" tutur Jokowi. "Dalam situasi seperti ini kita bisa melihat dan menghitung lagi berbagai potensi di dalam negeri yang kita miliki yang belum kita kelola maksimal, yang belum kita bangun dan kita manfaatkan secara baik," lanjut dia. Dalam kesempatan itu, Jokowi meyakini Indonesia akan pulih dan bangkit dari krisis virus corona yang menyebabkan wabah Covid-19 pada 2021.
"Saya optimistis, tahun 2021 adalah tahun recovery, tahun pemulihan, dan tahun rebound," kata Jokowi. Untuk itu, lanjut Jokowi, dibutuhkan kecepatan untuk mengambil dan menjalankan kebijakan untuk memitigasi berbagai dampak yang muncul akibat wabah Covid-19. Presiden menambahkan, situasi pandemik saat ini juga menjadi momen bersama untuk mereformasi ulang kebijakan di berbagai sektor.
Sumber:Kompas