Sebuah studi terbaru dari University College London mengungkap bahwa setiap batang rokok yang dihisap dapat mengurangi harapan hidup hingga 22 menit. Wanita rata-rata kehilangan 20 menit, sementara pria kehilangan 17 menit per batang rokok yang dihisap. Studi ini menegaskan bahwa dampak merokok lebih besar dari yang sebelumnya diperkirakan, yang menyebutkan penurunan harapan hidup sekitar 11 menit per batang.
Penelitian ini menunjukkan bahwa bahaya merokok bersifat kumulatif. Semakin cepat seseorang berhenti merokok, semakin banyak waktu sehat yang bisa mereka pertahankan. Para peneliti menekankan bahwa merokok tidak hanya memperpendek usia di akhir kehidupan tetapi juga menggerogoti tahun-tahun sehat pada usia paruh baya. Misalnya, seorang perokok berusia 60 tahun memiliki profil kesehatan setara dengan orang non-perokok berusia 70 tahun.
Dr. Sarah Jackson dari UCL Alcohol and Tobacco Research Group menekankan pentingnya berhenti merokok. "Berhenti merokok pada usia berapa pun sangat bermanfaat, namun semakin cepat seseorang berhenti, semakin panjang dan sehat hidup mereka," katanya. Data penelitian ini berasal dari analisis jangka panjang yang memantau kesehatan masyarakat secara keseluruhan, menyoroti perlunya tindakan segera.
Bahaya yang disebabkan oleh merokok bersifat kumulatif
Menteri Kesehatan Masyarakat Inggris, Andrew Gwynne, mengajak masyarakat memanfaatkan momen tahun baru untuk berhenti merokok dan memulai gaya hidup sehat. Ia menegaskan bahwa merokok adalah kebiasaan yang mahal dan mematikan, serta mendukung upaya untuk membantu perokok keluar dari kecanduan ini. Studi ini menjadi peringatan keras akan dampak buruk merokok terhadap kesehatan dan kualitas hidup.
