Dengan meningkatnya penggunaan media sosial dan aplikasi kencan, berkenalan melalui internet telah menjadi cara utama bagi banyak orang untuk mencari pasangan. Namun, sindikat penipuan juga memanfaatkan kesempatan ini untuk memasang jebakan, menggunakan "penipuan cinta" untuk menipu uang. Meskipun pihak lain mungkin muncul sebagai "wanita cantik kaya" atau "pria tampan kaya," di balik itu mungkin ada penipu yang berniat jahat.
Taktik penipuan umum yang sering digunakan termasuk:
- Memainkan Simpati: Penipu akan mengklaim bahwa mereka atau anggota keluarga mereka sedang sakit, terluka, atau mengalami kesulitan (seperti dipenjara), dan meminta bantuan keuangan atau lainnya dari korban.
- Umpan Investasi: Mengklaim dapat memberikan saran investasi dan menjanjikan imbalan tinggi untuk memikat korban melakukan investasi.
- Latar Belakang Pekerjaan Jauh: Penipu sering mengaku bekerja di tempat jauh, seperti tentara, dokter, atau pelaut, untuk menunda pertemuan langsung dan meminta transfer uang dengan berbagai alasan.
- Meminta Bantuan Menerima Paket: Meminta korban membantu menerima paket, yang sebenarnya mungkin digunakan untuk transaksi ilegal.
- Membutuhkan Bantuan Dana Segera: Penipu sering kali, setelah mendapatkan kepercayaan korban, mengklaim membutuhkan dana mendesak dan meminta transfer uang segera.
Semua taktik ini memiliki kesamaan: penipu memanfaatkan kerentanan emosional atau rasa simpati korban, dengan cepat membangun "hubungan dekat" dan kemudian mulai meminta uang atau keuntungan lainnya setelah hubungan mencapai tingkat tertentu. Jika korban mulai curiga, penipu mungkin akan menunda dengan alasan “segera bertemu” atau “janji masa depan,” dan akhirnya menghilang setelah mendapatkan uang.
Semua yang berkenalan melalui internet diingatkan untuk tidak mudah percaya dengan kata-kata manis dan tidak melakukan transaksi keuangan secara impulsif. Meskipun pihak lain tampak tulus, tetap waspada untuk menghindari jebakan penipuan.
Para ahli menyarankan agar tetap rasional saat berkenalan melalui internet dan tetap waspada terhadap orang-orang dengan latar belakang yang terlalu sempurna atau hubungan yang berkembang terlalu cepat. Hindari berbagi terlalu banyak informasi pribadi atau melakukan transaksi keuangan.