Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat (Dirjen Kesmas) Kemenkes RI, Maria Endang Sumiwi, menyatakan bahwa tablet MMS (Multivitamin dan Mineral Suplemen) dirancang sebagai pengganti tablet tambah darah yang sebelumnya hanya mengandung zat besi dan asam folat. “Dengan inovasi ini, tablet MMS kini mengandung tambahan sembilan vitamin dan empat mineral yang bermanfaat bagi kesehatan ibu hamil,” ungkap Endang saat peluncuran tablet MMS pada Kamis (17/10/2024).
Endang menjelaskan bahwa angka anemia pada ibu hamil di Indonesia masih tergolong tinggi, meskipun telah mengalami penurunan dari 48 persen menjadi 27 persen. Dengan penggunaan tablet MMS, diharapkan angka anemia pada ibu hamil dapat terus berkurang dan berdampak positif pada penurunan kasus bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) serta angka kematian bayi.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menambahkan bahwa suplemen ini akan diberikan secara gratis kepada ibu hamil selama enam bulan, dengan dosis satu tablet per hari. “Setiap ibu hamil di Indonesia diperkirakan membutuhkan 180 tablet MMS untuk penggunaan selama enam bulan. Kemenkes memperkirakan kebutuhan sekitar 900 juta tablet setiap tahunnya untuk mencukupi kebutuhan ibu hamil di seluruh Indonesia,” kata Menkes.MMS dirancang untuk menggantikan tablet penambah darah sebelumnya yang hanya mengandung zat besi dan asam folat.
Budi juga menargetkan bahwa mulai tahun depan, implementasi pemberian MMS akan dilakukan secara nasional, dengan prioritas awal di 15 provinsi yang memiliki tingkat kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah tertinggi. “Kita mulai di Jawa Barat, karena provinsi ini memiliki jumlah ibu hamil terbanyak. Diharapkan dengan peluncuran nasional, tahun depan dapat mengurangi angka kematian bayi,” tambah Budi.