Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (21/11/2019), IHSG ditutup melemah 37,74 poin atau 0,61 persen ke posisi 6.117,36. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga anjlok 0,81 persen ke posisi 980,32. Sebanyak 249 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 145 saham menguat dan 146 saham diam di tempat.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 497.223 kali dengan volume perdagangan 8,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,8 triliun. Investor asing beli saham mencapai Rp 351,85 miliar di total pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.088. Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya tiga sektor saham yang menguat yaitu sektor aneka industri yang naik 0,12 persen, sektor keuangan naik 0,08 persen dan sektor perkebunan naik tipis 0,01 persen.
Sementara sektor saham yang melemah paling tajam yaitu industri dasar yang turun 2,15 persen, sektor manufaktur melemah 1,23 persen, kemudian sektor barang konsumsi yang melemah 1,05 persen. Saham-saham yang menguat diantaranya SKYB yang naik 34,92 persen ke Rp 85 per lembar saham, SQMI menguat 24,77 persen ke Rp 272 per lembar saham dan ESIP menguat 21,7 persen ke Rp 645 per lembar saham.
Saham-saham yang melemah antara lain COWL yang turun 32,47 persen ke Rp 52 per saham, DEAL melemah 25 persen ke Rp 366 per saham dan PURE turun 25 persen ke Rp 270 per saham. Dua analis sepakat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak menghijau di pasar saham hari ini. Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya mengungkapkan, investor akan cenderung wait and see jelang penetapan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).
Kendati begitu, secara teknikal rentang pelemahan memang sudah sangat terbatas. Sebabnya, indeks berpeluang rebound dalam jangka pendek.
"Pergerakan masih cukup terbatas ditekan oleh ketidakpastian dari sentimen global. Tetapi IHSG berpotensi menguat di 6.130-6.173," tuturnya Kamis (21/11/2019).
Melanjutkan, Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menilai Bank Indonesia akan menahan suku bunga 7day repo rate di level 5,0 persen. Dari global, kekhawatiran baru bagi pasar kesepakatan fase pertama antara Amerika Serikat-China akan semakin jauh. Saat ini pasar juga akan cenderung wait and see jelang rilis risalah dari pertemuan Fed.
"Di tengah kondisi ini, kami masih meproyeksi IHSG akan bergerak melanjutkan penguatannya dengan support 6125-6200," paparnya.
Dikutip:BeritaLiputanEnam