Berdasarkan data statistik populasi tahun 2023 dari Departemen Registrasi Rumah Tangga Kementerian Dalam Negeri, rata-rata usia wanita melahirkan di Taiwan adalah 32,44 tahun, yang lebih lambat 1,08 tahun dibandingkan rata-rata 31,36 tahun pada tahun 2013. Seiring dengan perubahan dalam masyarakat dan pandangan tentang pernikahan dan melahirkan, pada tahun 2023, terdapat 52.540 wanita berusia di atas 34 tahun yang melahirkan, yang mencakup sekitar 39,24% dari total wanita yang melahirkan. Kehamilan pada usia tua membawa risiko yang lebih tinggi selama kehamilan dan persalinan, termasuk peningkatan kemungkinan berat bayi yang dilahir rendah, kelainan kromosom, atau cacat bawaan lainnya. Direktur Wu Zhao-jun dari Ditjen Kesehatan Nasional mendorong masyarakat untuk memanfaatkan periode reproduksi yang optimal (25-35 tahun untuk wanita, sebelum 40 tahun untuk pria), dan menyarankan wanita hamil usia tua untuk melakukan pemeriksaan prenatal dan diagnosis genetik secara rutin untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi.
Subsidi hingga NT$8,500 bagi wanita hamil usia tua dan riwayat penyakit genetik
Menurut data dari American College of Obstetricians and Gynecologists, seiring bertambahnya usia wanita, jumlah sel telur berkurang dan risiko kelainan kromosom meningkat, yang dapat menyebabkan gangguan genetik seperti Down syndrome, Patau syndrome, dan Edwards syndrome. Selain itu, semakin tua usia orang tua, semakin tinggi pula risiko anak-anak mereka mengalami kelainan kromosom, autisme, atau attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).
Untuk mendorong wanita hamil berisiko tinggi menerima diagnosis genetik prenatal, Ditjen Kesehatan Nasional menawarkan subsidi hingga NT$5,000 untuk wanita hamil berusia 34 tahun ke atas dan mereka dengan riwayat penyakit genetik dalam keluarga. Untuk rumah tangga berpendapatan rendah atau yang tinggal di daerah yang kekurangan layanan medis, diberikan tambahan NT$3,500, sehingga total subsidi maksimum menjadi NT$8,500. Biaya subsidi langsung dikurangi dari biaya di rumah sakit perawatan prenatal, mendorong individu yang memenuhi syarat untuk memanfaatkan manfaat ini.
Subsidi pemerintah untuk diagnosa genetik Prenatal (Gambar/sumber: Halaman Facebook Ditjen Kesehatan Nasional)
Layanan Komprehensif Disediakan oleh Pusat Konseling Genetik
Pada tahun 2023, pemerintah mensubsidi 32.474 wanita hamil untuk menjalani diagnosis genetik prenatal, dengan 88,4% di antaranya adalah wanita berusia di atas 34 tahun, mendeteksi 1.085 kasus kelainan. Direktur Wu Zhao-jun menyatakan bahwa untuk menyediakan layanan diagnosis penyakit genetik dan konseling yang sesuai, 14 pusat medis di seluruh negeri telah mendirikan Pusat Konseling Genetik, yang menawarkan layanan profesional seperti amniosentesis, analisis cairan amnion, skrining talasemia untuk wanita hamil, dan konsultasi riwayat keluarga.
Wanita hamil dapat berkonsultasi dengan dokter kandungan mereka mengenai masalah genetik selama kehamilan. Jika ada pertanyaan lebih lanjut atau diagnosis yang tidak normal, mereka dapat merujuk pada daftar Pusat Konseling Genetik yang diterbitkan oleh Ditjen Kesehatan Nasional untuk mengatasi situasi lebih awal dan memastikan kelahiran generasi berikutnya yang sehat.
