Pada tanggal 15 bulan ke-12 dalam kalender lunar Thailand, yang biasanya jatuh pada bulan November kalender Masehi, Thailand merayakan festival Loy Krathong. Untuk memperkenalkan dan mengajak keluarga penduduk imigran baru merasakan budaya Thailand yang beragam, Brigade Wilayah Utara dari Ditjen Imigrasi Taiwan di Kota Taoyuan baru-baru ini menyelenggarakan kursus pendidikan keluarga dan penyuluhan hukum. Dalam acara tersebut, Lin Siu-wen, penerima Penghargaan Model Penduduk Imigran Baru Berprestasi Kota Taoyuan, diundang untuk berbagi pengalamannya di Taiwan dan mengajarkan peserta membuat lentera terapung. Peserta juga memiliki kesempatan untuk mencoba mengenakan pakaian tradisional Thailand dan bersama-sama merayakan festival tradisional ini.
Lin Siu-wen, yang berasal dari Thailand, pernah bekerja di Taiwan sebagai pekerja migran dan menghadapi banyak kesulitan dalam berkomunikasi. Setelah menjadi menantu di Taiwan, dia belajar di sekolah dasar dan menengah untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuannya. Saat ini, dia bekerja sebagai penerjemah bahasa Thailand di Pusat Layanan Pekerja Migran Kota Taoyuan, memberikan konsultasi kerja dan kehidupan, serta membantu pekerja migran cepat beradaptasi dengan masyarakat Taiwan.Lin Xiu-wen berbagi pengalaman datang ke Taiwan (Gambar/sumber: Situs web Imigrasi)
Sebagai seseorang yang antusias mempromosikan budaya Thailand, Lin Siu-wen menjelaskan bahwa pada tanggal 15 bulan ke-12 kalender lunar Thailand, ketika bulan purnama, orang-orang berkumpul di tepi sungai atau kolam dengan membawa lentera terapung yang dihias indah dan penuh warna untuk berdoa sebelum melepaskannya ke air. Tindakan ini melambangkan rasa syukur kepada dewa air, membersihkan kesalahan tahun lalu, dan berharap keberuntungan di tahun mendatang. Dalam kursus tersebut, peserta juga diajak membuat lentera terapung secara DIY dan mencoba pakaian tradisional Thailand, menghadirkan suasana khas budaya Thailand. Program ini bertujuan meningkatkan pemahaman tentang keberagaman budaya dan menanamkan semangat “menghormati keberagaman, menghargai perbedaan”.
Lin Xiu-wen mengajarkan peserta membuat lentera air khas Thailand (Gambar/sumber: Situs web Imigrasi)