Meskipun beberapa jenis kanker disebabkan oleh faktor genetik, penelitian menunjukkan bahwa separuh dari kasus kanker disebabkan oleh faktor risiko dari kebiasaan yang sebenarnya bisa dicegah. Oleh karena itu, para dokter merekomendasikan beberapa perubahan gaya hidup untuk mencegah kanker, seperti tidak merokok, makan makanan bergizi, menggunakan tabir surya, dan membatasi paparan terhadap zat karsinogen.
Para peneliti di Mass General Brigham telah mengembangkan empat strategi spesifik yang dapat membantu mengurangi risiko kanker, berdasarkan penelitian yang ada. Berikut adalah strategi-strategi tersebut:
1. Lakukan skrining secara rutin
Menunda pemeriksaan atau prokrastinasi merupakan salah satu alasan utama orang melewatkan skrining kanker. Sebagai contoh, kanker usus besar adalah penyebab utama kedua kematian akibat kanker di Amerika Serikat, tetapi banyak yang tidak menjalani skrining yang direkomendasikan karena kekhawatiran finansial, rasa takut, atau pandemi Covid-19. Oleh karena itu, penting untuk melakukan skrining rutin karena deteksi dini dapat menyelamatkan nyawa.Kurang tidur atau tidur yang tidak berkualitas berkaitan dengan peningkatan risiko terkena kanker.
2. Perbaiki kualitas tidur
Kurang tidur atau tidur yang tidak berkualitas dapat meningkatkan risiko kanker. Penelitian oleh Brigham and Women’s Hospital menunjukkan bahwa insomnia dapat meningkatkan risiko subtipe spesifik dari kanker ovarium dan dikaitkan dengan penurunan kelangsungan hidup pada pasien kanker ovarium.
3.Jangan sembarangan minum obat
Mengonsumsi obat-obatan seperti aspirin atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) lainnya secara teratur dapat membantu mengurangi risiko kanker kolorektal. Namun, obat-obatan ini juga dapat menyebabkan efek samping seperti pendarahan dan peradangan. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan tersebut secara rutin.
4. Kurangi konsumsi minuman manis
Penelitian dari American Cancer Society menemukan bahwa orang yang mengonsumsi dua atau lebih porsi minuman manis per hari memiliki risiko 5 persen lebih tinggi untuk meninggal akibat kanker yang berhubungan dengan obesitas. Minuman manis telah dikaitkan dengan obesitas, diabetes, dan penyakit jantung, sehingga disarankan untuk mengurangi konsumsinya demi menjaga kesehatan.