Seorang pebisnis di Kabupaten Chiayi kehilangan lebih dari NT$50 juta setelah terjebak dalam skema investasi palsu oleh sindikat penipuan. Sindikat ini menggunakan umpan pembelian 10 kilogram emas, yang menyebabkan korban kehilangan lebih dari NT$25 juta.
Setelah menerima laporan, Tim Investigasi Kriminal Kepolisian Kabupaten Chiayi segera melakukan penyelidikan, mengonfirmasi bahwa korban memang telah tertipu. Polisi segera membentuk tim khusus untuk melacak anggota sindikat penipuan. Setelah penyelidikan mendalam, polisi menangkap tersangka bermarga Li yang menyamar sebagai "spesialis eksternal perusahaan investasi" dan Pan sebagai pengawas, saat mereka kembali mencoba menipu uang. Polisi berhasil mencegah penyerahan uang tunai NT$10 juta dari korban dan menyita beberapa dokumen palsu.
Barang Bukti yang Disita (Foto / Diambil dari situs web Badan Kepolisian Nasional)
Jaksa memerintahkan polisi untuk terus memperluas penyelidikan, yang mengarah pada penangkapan tiga tersangka bermarga Tsai, Chen, dan Huang pada tanggal 1 dan 2 September. Semua tersangka telah dipindahkan ke Kantor Kejaksaan Distrik Chiayi, dan jaksa telah meminta pengadilan untuk menahan mereka.
Sindikat penipuan ini terutama menyebarkan iklan investasi palsu melalui platform media sosial seperti Facebook, mengklaim menawarkan rencana investasi "berkeuntungan tinggi, berisiko rendah" untuk menarik orang bergabung dengan "grup investasi" mereka. Akun palsu di grup tersebut menunjukkan kesuksesan investasi untuk menarik korban mengunduh aplikasi investasi palsu dan menyimpan uang. Saat korban meminta penarikan, kelompok penipuan ini menunda proses dengan berbagai alasan dan meminta tambahan dana. Akhirnya, mereka memutus semua kontak dan menghilang.
Pihak kepolisian Chiayi menekankan bahwa para investor harus menggunakan saluran resmi untuk berinvestasi dan waspada terhadap tawaran investasi yang menjanjikan "keuntungan tinggi, risiko rendah." Iklan investasi di media sosial dan aplikasi yang tidak diketahui sumbernya harus diwaspadai untuk menghindari penipuan. Pihak kepolisian menghimbau masyarakat untuk waspada dan melindungi aset mereka.
