img
:::

Harga Elpiji Meroket, Perajin Ikan Asin Subang Rogoh Kocek Lebih Dalam

Perajin ikan asin rebusan menjemur olahan lautnya (Foto: DIan Firmansyah/detikcom)
Perajin ikan asin rebusan menjemur olahan lautnya (Foto: DIan Firmansyah/detikcom)

Dikutip dari berita detiknews - Kenaikan harga gas elpiji non subsidi mulai dari 5 kg, 12 kg dan 50 kg berdampak buruk bagi para pelaku usaha menengah ke bawah, salah satunya perajin ikan asin rebusan yang ada di Dusun Pelelangan, Muara Ciasem, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang.

Baca juga: Imigrasi Kaohsiung Bersama TTEO Dorong Program Vaksinasi Harmonis dan Pencegahan Flu Babi

Gerry salah satu perajin ikan asin rebusan mengaku keberatan dengan kenaikan harga gas elpiji 12 kg yang lebih dari Rp 30 ribu per tabungnya. Ia setiap hari bisa menghabiskan 20 tabung gas elpiji 12 kg.

"Ya bagi saya kalo naik terlalu tinggi ya keberatan pak, pengeluaran kita bertambah Rp 300-500 ribu per harinya," ujar Gerry ditemui di tempat produksi, Rabu (5/01/2022).

Gerry menjelaskan, 20 tabung gas elpiji 12 kg ia habiskan untuk merebus 3 ton ikan untuk dijadikan ikan asin tiap harinya, usai direbus ikan itu dijemur sampai kering dengan hasil kira-kira menjadi 1 ton ikan.

Baca juga: Perhatian! Tahun 2022 UMR Naik!

"Tergantung hasil tangkapannya (ikan), rata-rata pengguna 10-20 tabung setiap hari. Yang jelas saya membutuhkan tabung gas itu," katanya.

Gerry mengeluh dengan naiknya harga, ia berharap meski ada kenaikan namun kenaikan yang wajar.

Diketahui, Ukuran gas 12 kg baik elpiji maupun Bright Gas menjadi Rp 163 ribu dari harga awal Rp 139 ribu, ukuran 5,5 kg dibanderol Rp 76 ribu dari harga awal Rp 65 dan untuk harga elpiji 50 kg dari harga Rp 750 ribu menjadi Rp 875 ribu.

Respon Pertama

Berita Populer

回到頁首icon
Loading