Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengatakan, penularan kasus Covid-19 di Kota Tangerang pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) perpanjangan kelima banyak ditularkan dari orang terdekat pasien. "Kalau melihat datanya itu ada klaster baru dan itu (penularan dari) anggota keluarga," ujar dia, Selasa. Arief mencontohkan, di Kecamatan Karang Tengah satu keluarga yang terdiri dari lima orang terpapar Covid-19 saat merawat ayah mereka yang sedang sakit stroke.
"Ayahnya sakit, dirawat karena stroke. Anak-anaknya ketularan empat orang, jadi total lima kasus (Covid-19)," ujar dia. Peristiwa serupa juga terjadi di satu keluarga di Kecamatan Benda Kota Tangerang. Ketika sang ayah yang merupakan sopir angkot pulang membawa Covid-19 untuk keluarganya. "Di Benda sopir, jadi nular ke anak istrinya," kata dia. Kasus penularan yang membuat geger adalah kasus lima pengajar di pondok pesantren di Kota Tangerang yang dinyatakan Covid-19. Satu pengajar sebelumnya melakukan perjalanan ke Madura, Jawa Timur. Pengajar itu kemudian positif Covid-19 dan menularkan penyakit itu kepada para pengajar lainnya. Arief meminta masyarakat waspada kepada orang sekitar dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Pasalnya banyak dari mereka yang membawa Covid-19 tidak memiliki gejala atau berstatus orang tanpa gejala (OTG). "Ini masalahnya banyak yang enggak bergejala, kayak merawat bapaknya, bapaknya stroke, kalau bukan anaknya terus siapa yang ngerawat misalnya," tutur dia.
Salah satu cara pencegahan efektif, kata Arief, masyarakat harus disiplin untuk menggunakan masker, jaga jarak, dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Kasus Covid-19 di Kota Tangerang tercatat telah berjumlah 500 kasus positif, dengan rincian 33 pasien dinyatakan meninggal, 392 sembuh, dan 75 masih dalam perawatan.
Sumber:Kompas