Tren childfree dan pandangan bahwa pernikahan itu menakutkan (marriage is scary) semakin populer di kalangan generasi muda, didorong oleh berbagai faktor seperti pertimbangan finansial, karir, dan kebebasan pribadi. Hal ini menyebabkan pergeseran nilai-nilai tradisional mengenai keluarga dan peran individu dalam masyarakat. Meskipun tren ini dianggap sebagai bentuk kesadaran individu terhadap hak dan pilihan hidup, dampaknya bisa memicu krisis demografi dan berkurangnya jumlah penduduk produktif. Selain itu, melemahnya institusi keluarga dapat menyebabkan kerusakan jaringan sosial dan meningkatnya isolasi sosial di kalangan masyarakat.Kemandulan akan menjadi masalah sosial.
Media sosial juga berperan besar dalam mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap konsep keluarga. Penyebaran informasi yang beragam di platform tersebut menciptakan berbagai perspektif mengenai model keluarga, yang pada gilirannya mempengaruhi persepsi individu tentang keluarga ideal. Di sisi lain, kebijakan pemerintah dan nilai-nilai agama berperan penting dalam memperkuat struktur keluarga. Islam, misalnya, mengajarkan bahwa keluarga adalah pondasi utama masyarakat dan anak-anak adalah amanah serta penerus peradaban. Lemahnya keimanan dan kurangnya pemahaman agama dapat menambah rasa takut terhadap pernikahan dan mendorong tren negatif di kalangan generasi muda.