img
:::

Nelayan Asing Bersama Rayakan Natal, Kenangi dan Rindukan Kampung Halaman

Para nelayan asing penganut agama Kristen di Pelabuhan Zhengbin (正濱漁港) mengajak para sesama nelayan asing dari Pelabuhan Pesisir Utara (北海岸) untuk merayakan natal bersama-sama. Sumber: Rerum Novarum Center
Para nelayan asing penganut agama Kristen di Pelabuhan Zhengbin (正濱漁港) mengajak para sesama nelayan asing dari Pelabuhan Pesisir Utara (北海岸) untuk merayakan natal bersama-sama. Sumber: Rerum Novarum Center

Menurut sebuah berita yang telah dilansir di 4 Way Voice, Natal dipercayai sebagai waktu bagi orang-orang untuk berkumpul bersama keluarga mereka masing-masing. Salah satu kelompok masyarakat yang menjadi pengecualian dari hal ini adalah para nelayan asing berada di Taiwan. Mayoritas dari nelayan asing ini merupakan rakyat Indonesia yang berasal dari Jawa dan Sulawesi. Meskipun sedikit jumlah mereka yang menganut agama Kristen, namun mereka tetap dengan antusias menyambut kedatangan natal.

 

Baca juga: Kota Taipei menyediakan 10 stasiun vaksinasi, silahkan mendaftar di tempat

Para nelayan berpegang pada iman dan kepercayaannya untuk tetap kuat meski rindu kepada kampung halaman. Sumber: Rerum Novarum Center

Para nelayan berpegang pada iman dan kepercayaannya untuk tetap kuat meski rindu kepada kampung halaman. Sumber: Rerum Novarum Center

Para nelayan asing penganut agama Kristen di Pelabuhan Zhengbin (正濱漁港) mengajak para sesama nelayan asing dari Pelabuhan Pesisir Utara (北海岸) untuk merayakan Natal bersama-sama. Mereka juga mengundang kawan-kawannya dari Kantor Perwakilan Indonesia di Taiwan; beberapa perwakilan dari Rerum Novarum Center, sebuah organisasi non-pemerintah; dan dua pastor beragama Katolik. Kelompok ini berkumpul untuk bersama bernyanyi, membaca injil Tuhan, berdoa, dan menikmati makan malam yang lezat bersama-sama.

 

Baca juga: NIA mengimbau warga negara asing untuk divaksinasi dan meningkatkan kesehatannya

Para nelayan asing di Taiwan bersama merayakan Natal. Sumber: Rerum Novarum Center

Para nelayan asing di Taiwan bersama merayakan Natal. Sumber: Rerum Novarum Center

Sembari menitikkan air mata, salah seorang nelayan asing sempat bercerita bahwa dirinya dulu biasa pulang ke kampung halaman setiap dua tahun sekali untuk mengunjungi keluarganya. Namun, karena pandemi, ia sekarang sudah merantau tanpa pulang selama 4 tahun lamanya. Ketika ada anggota keluarga yang jatuh sakit dan meninggal, ia sama sekali tidak dapat melakukan apapun. Satu-satunya yang biasanya dilakukannya hanya merindukan kampung halaman dari jauh.

 

Menurut Li Zheng Xin (李正新), kegiatan perkumpulan Natal tersebut diselenggarakan atas dasar tema “BERUBALAH OLEH PEMBAHARUAN BUDI-MU". Menurutnya, iman dan kepercayaan keagamaan adalah sesuatu yang sangat penting, terutamanya bagi nelayan-nelayan asing yang hanya dapat menahan rasa rindu dan sepi akibat jauh dari keluarga. Bagi mereka, iman adalah pendukung yang mendorong dan menguatkan semangatnya.

Respon Pertama

Berita Populer

回到頁首icon
Loading