Seorang imigran baru berusia 58 tahun yang biasa dipanggil "A Qin" di Taiwan, menikah dengan orang Taiwan. Namun, hidupnya diuji oleh nasibnya yang kurang beruntung, anak laki-lakinya didiagnosa mengidap penyakit tumor otak saat umur 12 tahun. Pada tahun yang sama, suaminya bunuh diri karena beban utang. Meskipun A Qin berusaha keras untuk menyembuhkan anaknya, kehidupan mereka kembali diuji ketika anaknya mengalami stroke tanpa sebab yang jelas setelah masuk perguruan tinggi. Saat ini, A Qin meminta bantuan dari yayasan "愛的延續公益協會" .
Menurut informasi dari yayasan tersebut, A Qin awalnya datang ke Taiwan untuk berlibur dan tak disangka dia bertemu dengan jodohnya di sini.
Imigran baru asal Indonesia sangat terpukul oleh takdir dan berharap mendapatkan bantuan dari luar.
(Sumber foto : 愛的延續公益協會)
Anak A Qin yang saat ini berada dalam kondisi kritis, telah menjalani empat operasi besar di otak dan mengalami kelumpuhan tubuh. Saat ini, belum ditemukan penyebab pasti dari serangan stroke yang dialaminya. A Qin tidak memiliki dana yang cukup dan harus mengandalkan sedikit bantuan yang diberikan oleh sesama warga Indonesia dan bantuan saku yang minim dari pemerintah setempat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Setelah mengetahui kondisinya, yayasan "愛的延續公益協會" berjanji untuk memberikan bantuan finansial selama periode rehabilitasi anak Arin. Para pekerja sosial berharap dapat mengumpulkan dukungan dari berbagai pihak untuk memberikan bantuan yang komprehensif kepada Arin dan anaknya yang sedang berada dalam situasi sulit ini, sehingga mereka dapat melihat lebih banyak harapan di masa depan.
Artikel lainnya : Biro Pertanian Mengundang Pembuat Roti Berpengalaman untuk Membuat Kue Pisang Lezat