img
:::

Mengenal Smiling Depression, Si Bahagia Tapi Menderita

Depresi umumnya cukup identik dengan sifat keputusasahan, kesedihan, kelesuhan/ Flickr
Depresi umumnya cukup identik dengan sifat keputusasahan, kesedihan, kelesuhan/ Flickr

Depresi umumnya cukup identik dengan sifat keputusasahan, kesedihan, kelesuhan, kecewa atau beberapa sikap yang membuat penderitanya merasa bahwa dunianya telah hancur. Namun, dalam kasus depresi tersenyum/kegembiraan atau smiling depression, penderitanua justru akan menunjukkan sifat gembira seperti tidak ada dalam tekanan. Padahal, sejatinya dia hidup dalam depresi dan rasa stres dalam dirinya.

Salah satu contoh kasus yang sempat mengangkat tema smiling depression adalah dalam film Joker di tahun 2019 silam. Karakter Arthur atau Joker yang diperankan oleh Joaquin Phoenix tersebut memberikan gambaran konkrit mengenai kasus smiling depression yang kerap kali dialami orang-orang, namun tidak dapat diketahui oleh orang lain.

Depresi umumnya cukup identik dengan sifat keputusasahan, kesedihan, kelesuhan/Flickr

Dalam masyarakat secara umum, seorang pria digambarkan harus memiliki mental dan perilaku yang tangguh sehingga tidak boleh menujukkan sisi lemahnya. Padahal, sejatinya setiap orang baik tua, muda, lelaki ataupun perempuan dapat dimungkinkan terkena smiling depression. Belum lagi susahnya kondisi mental ini untuk terdeteksi dan keengganan seseorang yang dianggap menderita kelainan ini untuk berobat membuat smiling depression dianggap sebagai ‘pembunuh mental yang senyap'.

Smiling depression menurut beberapa orang memang tidak terlalu dianggap sebuah kondisi gangguan mental yang berbahaya. Namun, dengan catatan penderita smiling depression ini tidak melakukan sebuah tindakan yang membahayakan dirinya ataupun orang lain. Orang-orang yang menderita smiling depression umumnya dapat ditangani dengan melakukan konsultasi kepada psikolog guna menemukan penyebab serta jalan keluar dan menemukan terapi yang sesuai untuknya.

 

Respon Pertama

Berita Populer

回到頁首icon
Loading