img
:::

YouTuber Asal Kanada Cerita Tentang Perbedaan Tabu Seputar Kehamilan di Budaya Timur dan Barat

Kelsi May, seorang YouTuber, bercerita tentang tabu seputar kehamilan di Taiwan dan negara barat. Sumber: foto dilampirkan dengan izin resmi dari Kelsi May凱西莓
Kelsi May, seorang YouTuber, bercerita tentang tabu seputar kehamilan di Taiwan dan negara barat. Sumber: foto dilampirkan dengan izin resmi dari Kelsi May凱西莓

+++

Hak kepemilikan video: @Kelsi May凱西莓

YouTube Kelsi May凱西莓: https://bit.ly/3jUjCVV

FB Kelsi May凱西莓: https://www.instagram.com/kaiximay/

IG Kelsi May凱西莓: https://www.facebook.com/kaiximay/

+++

Berita Global untuk Penduduk Baru】Ketertarikan Kelsi May terhadap Taiwan mulai tumbuh sejak ia mulai berteman dengan seorang murid yang berasal dari negeri Formosa. Ketertarikan tersebut pun dipupuk oleh hobinya untuk menonton drama dan mendengarkan musik Taiwan. Kelsi mulai belajar berbahasa Mandarin melalui serial televisi dan buku. Sebagai mahasiswa, Kelsi mendaftarkan diri untuk mengikuti kelas bahasa Mandarin yang berlangsung selama tiga bulan di Taiwan. Pada musim panas itu, ia pun bertemu dengan suaminya, Luis (路易斯), dan akhirnya pindah ke Taiwan ketika menikahinya.

Kelsi yang memang suka jalan-jalan pun mulai mengenalkan keindahan tempat-tempat wisata di Taiwan melalui saluran YouTubenya (Kelsi May凱西莓). Selain itu, ia juga sering membicarakan tentang perbedaan budaya Taiwan dan budaya barat. Dalam artikel Penduduk Baru di Taiwan kali ini, Kelsi menceritakan pengalamannya terkait perbedaan mitos dan kepercayaan seputar kehamilan antara dua budaya tersebut.

Baca juga: Cerita YouTuber Malaysia FiFi Tentang Perbedaan Bekerja di Taiwan dan Malaysia

Di Taiwan, ibu hamil disarankan untuk tidak menggunakan gunting, jarum, dan paku. Sumber: foto dilampirkan dengan izin resmi dari Kelsi May凱西莓

Di Taiwan, ibu hamil disarankan untuk tidak menggunakan gunting, jarum, dan paku. Sumber: foto dilampirkan dengan izin resmi dari Kelsi May凱西莓

Kelsi yang berada di Taiwan selama masa kehamilannya mengungkapkan bahwa menurut kepercayaan di Taiwan, wanita hamil tidak seharusnya menggunakan alat-alat seperti gunting, jarum, dan paku, serta harus menghindari upacara pemakaman dan pernikahan. Semua hal ini berkemungkinan mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan bayi dalam kandungan.

Banyak perempuan di Taiwan yang mengkonsumsi bubuk mutiara selama masa kehamilannya. Ini dipercaya dapat memutihkan kulit bayi dalam kandungan. Sementara itu, wanita yang hamil sangat menghindari kecap asin, yang dipercaya dapat membuat kulit bayi lebih gelap ketika lahir. Namun, Kelsi menyatakan bahwa terdapat penjelasan ilmiah dibalik penolakan ibu hamil untuk mengkonsumsi kecap asin ketika sedang mengandung, karena kecap manis dapat berujung pada pembengkakan atau darah tinggi.

Menurut kepercayaan di Taiwan, ibu hamil yang memakan kecap asin akan melahirkan anak dengan kulit gelap. Sementara itu, mereka yang memakan bubuk mutiara akan melahirkan anak dengan kulit yang lebih cerah. Sumber: foto dilampirkan dengan izin resmi dari Kelsi May凱西莓

Menurut kepercayaan di Taiwan, ibu hamil yang memakan kecap asin akan melahirkan anak dengan kulit gelap. Sementara itu, mereka yang memakan bubuk mutiara akan melahirkan anak dengan kulit yang lebih cerah. Sumber: foto dilampirkan dengan izin resmi dari Kelsi May凱西莓

Sama seperti Taiwan, negara-negara barat pun juga memiliki mitos dan kepercayaan seputar kehamilan sendiri. Salah satunya adalah kepercayaan bahwa tanda lahir merah pada bayi disebabkan oleh ibu yang sering makan stroberi saat hamil. Ini memang sebuah miskonsepsi. Dalam bahasa Inggris, memang ada istilah untuk tanda lahir merah yang berbentuk seperti stroberi. Inilah asal usul kelahiran dari kepercayaan tersebut.

Di sisi lain, tidak ada larangan bagi ibu-ibu hamil di negara barat untuk makan eskrim. Kelsi menambahkan bahwa di Amerika Serikat, perawat rumah sakit biasa memberikan es batu untuk dikonsumsi ibu-ibu hamil untuk mencegah dehidrasi.

Menurut kepercayaan di negara barat, tanda lahir merah pada bayi disebabkan oleh ibu yang sering makan stroberi saat hamil. Sumber: foto dilampirkan dengan izin resmi dari Kelsi May凱西莓

Menurut kepercayaan di negara barat, tanda lahir merah pada bayi disebabkan oleh ibu yang sering makan stroberi saat hamil. Sumber: foto dilampirkan dengan izin resmi dari Kelsi May凱西莓

Baca juga: Perbedaan Budaya Taiwan dan Jepang Buat YouTuber Asal Jepang Kaget Minta Ampun

Dari cerita Kelsi, bisa dilihat bahwa setiap negara memiliki mitos dan kepercayaan. Meskipun banyak dari mitos dan kepercayaan ini yang belum terbukti secara ilmiah ataupun dapat dianggap akurat, namun penduduk tetap berhati-hati dan menghormati mereka.

Untuk mengetahui informasi lebih banyak tentang Kelsi May, silakan kunjungi akun resminya di YouTube, Facebook, dan Instagram.

Berita Populer

回到頁首icon
Loading