Susu ikan semakin menarik perhatian masyarakat karena menawarkan keunggulan sebagai alternatif bagi susu sapi. Diproduksi dari ekstrak ikan, susu ini dinilai lebih terjangkau karena bahan bakunya yang mudah didapat dari perairan lokal. Ketua Komite Advokasi Percepatan Penurunan Stunting PB IDI, Agussalim Bukhari, menyebutkan bahwa meskipun susu ikan dan susu sapi memiliki perbedaan, keduanya sama-sama menjadi sumber protein yang baik. Keunggulan susu ikan antara lain adalah kandungan Omega 3 yang bermanfaat untuk kesehatan jantung dan perkembangan otak anak.
Susu (ilustrasi). Tambahan zat seperti pemanis maltodekstrin pada produk susu ekstrak ikan diperbolehkan asal dalam jumlah yang tidak berlebihan.
Pengolahan modern juga memungkinkan produk susu ikan tidak berbau amis, sehingga cocok bagi anak-anak yang kurang suka makan ikan karena aromanya. Menurut Agussalim, susu sebagai makanan tambahan berbentuk cair menjadi pilihan tepat untuk anak yang sulit mengonsumsi makanan padat. Selain aspek gizi, penggunaan susu ikan mendukung pemberdayaan masyarakat dan memberikan solusi yang berkelanjutan untuk masalah stunting. Produk lokal seperti susu ikan dapat menjadi alternatif yang sehat, aman, dan ekonomis untuk meningkatkan gizi anak-anak Indonesia, sekaligus mendukung penurunan angka malnutrisi dan meningkatkan kualitas SDM sejak seribu hari pertama kehidupan.
