img
:::

Terobosan dalam Bedah Minimal Invasif! Pengobatan Bahu Beku, Sindrom Terowongan Karpal, dan Taji Tulang

Bedah minimal invasif adalah tren dalam kedokteran modern. (Gambar: Heho Health)
Bedah minimal invasif adalah tren dalam kedokteran modern. (Gambar: Heho Health)

Bedah minimal invasif adalah tren dalam kedokteran modern. Ini tidak hanya mengurangi risiko bedah dan komplikasi tetapi juga memperpendek waktu rawat inap, memungkinkan pasien untuk pulih lebih cepat. Dokter ortopedi menyatakan bahwa bedah artroskopi minimal invasif dapat diterapkan pada berbagai penyakit sendi, termasuk cedera rotator cuff, cedera ligamen krusiata pada lutut, dan cedera kompleks fibrocartilage segitiga (TFCC) pada pergelangan tangan.

Seorang dokter dari Departemen Ortopedi di Rumah Sakit Universitas Nasional Taiwan menjelaskan bahwa bedah artroskopi minimal invasif melibatkan pemasukan endoskopi ke dalam sendi melalui beberapa sayatan kecil pada kulit. Menggunakan sistem pencitraan endoskopi dan instrumen bedah, dokter dapat memperbaiki jaringan yang rusak dengan akurat. Jenis bedah ini meminimalkan luka bedah, mengurangi risiko infeksi, dan mempercepat proses pemulihan.Bedah artroskopi minimal invasif dapat diterapkan pada berbagai penyakit sendi. (Gambar/Sumber: pxhere)

Bedah artroskopi minimal invasif adalah prosedur endoskopi yang mencakup serangkaian sistem pencitraan optik yang presisi. Melalui 2-3 sayatan kecil, endoskopi pencitraan optik dimasukkan ke dalam sendi untuk mengamati kondisi di dalam rongga sendi dan melakukan perbaikan atau pengangkatan jaringan. Keuntungan terbesarnya adalah pasien dapat pulih dengan cepat setelah bedah.

Dokter telah berbagi beberapa kasus klinis. Bapak Wang menderita nyeri bahu karena pertanian jangka panjang. Setelah pemeriksaan, didiagnosis sobekan rotator cuff dan nyeri bahunya berkurang secara signifikan setelah bedah minimal invasif. Bapak Chen mengalami cedera ligamen krusiata pada lutut akibat kecelakaan mobil. Setelah bedah, fungsi lututnya kembali normal. Bapak Li mengalami cedera pergelangan tangan kanan saat panjat tebing, didiagnosis sobekan TFCC. Setelah perbaikan bedah, fungsi pergelangan tangannya juga meningkat secara signifikan.

Bedah artroskopi memiliki berbagai aplikasi, termasuk pada bahu, lutut, pinggul, siku, pergelangan tangan, dan pergelangan kaki, dan cocok untuk berbagai kondisi seperti sobekan rotator cuff, sobekan labrum, sobekan ligamen krusiata, dan sindrom terowongan karpal. Bedah minimal invasif juga efektif untuk cedera ligamen krusiata pada lutut. (Foto/Sumber: pxhere)

Setelah bedah, jaringan yang diperbaiki perlu diimobilisasi dan dilindungi dengan hati-hati, bersama dengan terapi rehabilitasi profesional. Pembengkakan di sekitar lokasi bedah adalah reaksi normal dan dapat dikurangi dengan kompres es. Jika terjadi nyeri hebat, kemerahan abnormal, bengkak, panas, atau demam tinggi, segera konsultasikan dengan medis.

Perkembangan bedah minimal invasif ini tidak hanya meningkatkan hasil pengobatan tetapi juga memungkinkan pasien untuk segera melanjutkan aktivitas sehari-hari.

Berita Populer

回到頁首icon
Loading