Pak Lin, berusia lebih dari 70 tahun, mengalami cedera sumsum tulang belakang servikal dan menjalani terapi rehabilitasi tradisional selama setahun. Meskipun bisa berdiri dan berjalan sekitar 5 meter dengan bantuan alat bantu jalan, kekuatan ototnya yang kurang menyebabkan nyeri lutut, membatasi kemajuan rehabilitasinya. Setelah evaluasi dan saran dari terapisnya, Pak Lin memutuskan mencoba menggunakan robot eksoskeleton kaki bawah terbaru yang dipadukan dengan sesi rehabilitasi. Pada penggunaan pertama, ia bisa berjalan lebih dari 60 meter menggunakan alat bantu jalan tipe lengan dan berjalan sebanyak 4 kali, membangkitkan kembali harapan untuk berjalan.
Robot rehabilitasi dapat membantu pasien menyelesaikan gerakan yang mereka "berniat untuk lakukan" melalui sensor. (Foto/Disediakan oleh Heho Health)
Setelah enam bulan pelatihan intensif, Pak Lin sekarang dapat dengan mudah berjalan lebih dari 500 meter menggunakan robot eksoskeleton kaki bawah tanpa perlu tongkat; bahkan tanpa robot, ia bisa berjalan lebih dari 200 meter hanya dengan satu tongkat. Dia merasa sangat puas dengan kemajuannya, menemukan kembali kepercayaan diri dan harapan dalam hidup. Kemajuan ini tidak hanya berkat teknologi canggih dari robot eksoskeleton kaki bawah tetapi juga memerlukan bantuan profesional dari terapis fisik untuk membantunya mendapatkan hasil terbaik selama proses rehabilitasi.
Robot eksoskeleton kaki bawah mendukung kaki yang lemah untuk melatih gerakan dan sering digunakan dalam pelatihan gaya berjalan, cocok untuk pasien dengan stroke, cedera otak, cedera sumsum tulang belakang, dan pasien yang terbaring lama. Terapis menyatakan bahwa metode rehabilitasi ini dapat secara signifikan meningkatkan stabilitas batang tubuh, kekuatan kaki, daya tahan jantung-paru, dan koreksi gaya berjalan, meningkatkan kualitas hidup. Selama penggunaan, pasien dapat berlatih melalui skenario simulasi kehidupan nyata, membantu mereka mendapatkan kembali kemampuan bergerak, dan pada akhirnya memulihkan kesehatan dan harapan.
