Pusat Komando Epidemi Pusat kemarin (9) menyatakan bahwa situasi epidemi COVID-19 di Filipina masih meningkat. Dan Filipina merupakan salah satu negara dengan situasi epidemi terparah di asia tenggara. Dari 32 kasus imigrasi luar negeri yang dikonfirmasi sejak Juli, 20 kasus berasal dari Filipina, menunjukkan bahwa negara tersebut memiliki risiko epidemi yang cukup tinggi.
Untuk memastikan keamanan epidemi pertahanan nasional Taiwan dan kesehatan masyarakat, semua penumpang yang berasal dari Filipina harus bekerja sama dengan tindakan karantina yang relevan mulai 12 Agustus, seperti yang dijelaskan di bawah ini:
1. Warga negara dan beberapa warga negara asing arus menyelesaikan pemeriksaan di bandara saat masuk.
2. Warga negara asing yang tidak memiliki izin atau visa tinggal harus tetap memberikan laporan tes COVID-19 negatif dalam waktu 3 hari sebelum boarding.
3. Penumpang yang masuk dari Filipina diharuskan menjalani karantina di Pusat karantina terpusat selama 14 hari. Warga negara asing (kecuali pemegang izin tinggal atau visa tinggal) diharuskan menjalani karantina terpusat dengan biaya sendiri (1.500 NTD per hari); warga negara dan warga negara asing lainnya (pemegang izin tinggal atau visa tinggal) biaya karantina terpusat di tanggung oleh pemerintah.
Pusat komando menunjukkan bahwa Filipina memiliki rata-rata hampir 3.500 kasus yang dikonfirmasi per hari dalam dua minggu terakhir, jumlah kumulatif kasus yang dikonfirmasi sebanyak 126.885 kasus, dengan mayoritas kasus berada di Metro Manila (Kawasan Ibu Kota Nasional), dengan 435,8 kasus per juta orang dikonfirmasi dalam dua minggu terakhir.
Sumber: Departemen Pengendalian Penyakit