img
:::

Gejala Reaksi Alergi terhadap Anjing dan Kucing yang Mungkin Tak Kita Sadari

Bisa jadi tanpa kita sadari, tubuh mengeluarkan reaksi alergi terhadap protein anjing dan kucing.(Unsplash/Pure Julia)
Bisa jadi tanpa kita sadari, tubuh mengeluarkan reaksi alergi terhadap protein anjing dan kucing.(Unsplash/Pure Julia)

Menurut berita yang dilansir dari kompas.com, Binatang peliharaan seperti anjing dan kucing adalah sumber keceriaan hunian tempat tinggal, namun binatang domestik ini juga bisa menjadi sumber munculnya gangguan kesehatan berupa reaksi alergi. Reaksi alergi bisa langsung muncul ketika awal pertama kita berkontak fisik dengan anjing dan kucing. Namun reaksi alergi juga bisa muncul bertahun-tahun setelah kita berkontak fisik dengan binatang dan batas alergi kita tertembus. Melansir dari rsvplive, seiring berjalannya waktu tubuh anjing dan kucing juga bisa lebih memicu alergi seiring dengan penurunan kualitas kesehatan tubuh mereka. Apapun penyebab alergi, kebanyakan orang tak menyadari kalau memiliki alergi pada anjing dan kucing karena minimnya pengetahuan soal alergi. Kebanyakan orang ini hanya tahu bahwa reaksi alergi cuma seputar bersin-bersin, hidung yang berair dan mata yang gatal juga memerah.

Berita lainnya: Mengapa Melihat Foto Makanan Memicu Lapar? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Reaksi alergi terhadap kucing dan anjing Alergi terhadap binatang adalah alergi terhadap protein tubuh yang dikeluarkan oleh tubuh binatang yang ada di permukaan kulitnya, liur ataupun urine. Reaksi alergi biasanya muncul ketika kita berdekatan dengan anjing dan kucing dan menggendong serta mengelus bulu-bulu mereka. Mengutip Mayo Clinic, kebanyakan reaksi alergi dipicu oleh sel-sel kulit mati yang ada di kulit dan bulu-bulu anjing juga kucing. Ada banyak sekali gejala reaksi alergi terhadap protein anjing dan kucing, selain hidung yang berair dan mata yang gatal.

Berikut ini adalah beberapa gejala reaksi alergi terhadap anjing dan kucing:

  • Sumbatan saluran napas.
  • Sensasi tak nyaman pada wajah.
  • Gangguan tidur.
  • Mata bengkak dengan kulit di bawah kelopak mata yang agak membiru.
  • Hidung terasa gatal.

Jika Anda memiliki asma, maka alergi terhadap anjing dan kucing bisa berupa kesulitan bernapas, sensasi tertekan di dada, napas berbunyi, dan gangguan susah tidur karena saluran napas tersumbat.  Selain gejala yang menyerang saluran pernapasan, alergi pada binatang juga bisa mengenai kulit. Bisa berupa eksem, gatal-gatal dan ruam merah pada beberapa bagian tubuh.

Selain bersin dan hidung berair, alergi terhadap kucing dan anjing juga bisa berupa ruam dan gatal-gatal.(shutterstock)

Selain bersin dan hidung berair, alergi terhadap kucing dan anjing juga bisa berupa ruam dan gatal-gatal.(shutterstock)

Berita lainnya: 5 Tips Menggunakan Cermin untuk Memperbesar Ruang Tamu

Penanganan alergi terhadap anjing dan kucing

Banyak orang tak menyadari bahwa dirinya memiliki alergi terhadap anjing dan kucing karena gejala yang ada dikategorikan sebagai gangguan flu biasa. Lantas apa yang bisa membedakan? Jika beberapa gejala alergi di atas terjadi lebih dari dua minggu lamanya, maka bisa dicurigai itu adalah reaksi alergi. Cermati juga apakah gejala hanya datang ketika Anda berdekatan dengan binatang peliharaan atau tidak. Jika gejala mengganggu aktivitas sehari-hari, segeralah datang ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai. Tak semua binatang bisa memicu reaksi alergi. Umumnya hanya binatang yang memiliki bulu atau rambut saja yang bisa memicu alergi. Selain anjing dan kucing, yang juga bisa memicu alergi adalah tikus dan kelinci. Kontak dengan binatang peliharaan di tahun-tahun pertama kehidupan bisa meminimalkan reaksi alergi, misalnya anak di usia Batita yang sudah terbiasa berdekatan dengan kucing, tubuhnya akan lebih resisten terhadap faktor pemicu infeksi saluran napas.

Berita Populer

回到頁首icon
Loading