Diare kronis adalah kondisi di mana gejala diare berlangsung lebih dari empat minggu, dengan gejala umum seperti frekuensi buang air besar meningkat, tinja tidak berbentuk, kram perut, demam, dan penurunan berat badan. Direktur klinik medis umum menjelaskan bahwa penyebab diare kronis bervariasi, terutama terbagi dalam beberapa kategori: kanker organ pencernaan seperti kanker usus besar dan kanker pankreas, penyakit inflamasi seperti kolitis ulseratif dan penyakit Crohn, penyakit endokrin seperti hipertiroidisme, serta efek samping obat. Dia menekankan bahwa jika diare kronis tidak segera diobati, dapat menyebabkan malnutrisi, penurunan berat badan, dan bahkan meningkatkan risiko kanker.Gangguan pencernaan juga bisa menyebabkan diare (Gambar/sumber: Heho Health)
Bagi kaum muda, stres dan makan tidak teratur ditambah dengan kebiasaan makan di luar semua adalah penyebab yang sering ditemukan pada diare kronis, sementera untuk lanjut usia dengan otot sfingter anus yang lemah juga rentan mengalami diare atau sembelit. Dokter mengingatkan, pengobatan diare kronis harus fokus pada penyebabnya, seperti pengangkatan polip usus, pengobatan penyakit autoimun. Penggunaan obat antidiare juga dapat membantu meredakan gejala dan meningkatkan kualitas hidup.Jika sudah mengalami diare kronis tetapi menunda pengobatan, risiko berkembang menjadi kanker akan lebih tinggi. (Gambar/sumber: Heho Health)
Pencegahan diare kronis bergantung pada menjaga pola makan yang sehat, seperti mengonsumsi lebih banyak makanan asli, mengurangi makanan olahan dan aditif. Menerapkan rutinitas yang teratur, mengurangi begadang, dan mengelola stres juga sangat penting. Suplemen probiotik yang cukup dapat membantu memperkuat pelindung mukosa usus, efektif mencegah terjadinya diare kronis. Secara keseluruhan, jika ada gejala diare kronis, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter untuk mencegah kondisi memburuk.