img
:::

Imigran Baru Bercerita Mengenai Budaya Ziarah Makam Leluhur di Negara Masing-Masing

Yang Mi’er berkata bahwa tidak ada festival yang mirip dengan Festival Qingming di Belanda.  (Sumber foto : 老外在幹嘛)
Yang Mi’er berkata bahwa tidak ada festival yang mirip dengan Festival Qingming di Belanda. (Sumber foto : 老外在幹嘛)
Berita Global untuk Penduduk Baru】Editor/王月兒 Sendy Wang

+++

Lisensi video:老外在幹嘛

YouTube「老外在幹嘛」:https://www.youtube.com/@laowaizaiganma

Link Video:https://youtu.be/4G7P0Xt6xBw

Gambar:「老外在幹嘛」授權提供

+++

Hari Ziarah Makam adalah kebiasaan tradisional yang penting dalam masyarakat Tiongkok. Agar setiap orang dapat kembali ke kampung halamannya untuk mengunjungi makam leluhur dengan ketenangan pikiran. Di Taiwan, Hari Ziarah Makam biasanya diberi hari libur sehingga semua orang dapat pergi kembali ke kampung halaman mereka untuk mengunjungi makam leluhur. Kebiasaan menyapu makam saat Festival Qing Ming merupakan pengalaman baru bagi banyak imigran baru yang tinggal di Taiwan.

Edisi unit "Pendatang Baru di Taiwan" kali ini mengundang tujuh imigran baru dari Jepang, Belanda, Swiss, Italia, Malaysia, dan Meksiko untuk menjelaskan apakah ada kebiasaan serupa seperti menyapu makam dan menyembah leluhur di kampung halaman.

Kazuki mengatakan bahwa Festival Obon di Jepang juga memiliki kebiasaan ziarah makam leluhur.

(Sumber foto : 老外在幹嘛)

Kazuki dari Jepang menyebutkan bahwa Jepang juga memiliki festival yang mirip dengan Festival Qing Ming, yaitu Festival Obon di bulan Agustus setiap tahunnya. Selama periode tersebut, perusahaan akan mengadakan hari libur sehingga semua orang dapat mengunjungi makam tersebut. Kex dari Meksiko mengatakan bahwa "Hari Orang Meninggal" di Meksiko juga sangat mirip dengan Hari Ziarah Makam di Taiwan. Kerabat yang meninggal diyakini akan pulang untuk makan bersama pada hari itu. Dia juga menyebutkan bahwa ini bukan festival yang menyedihkan. Orang-orang akan merayakan kematian dan memakai topeng untuk berpartisipasi dalam pesta Hari Orang Meninggal. Bunga kuning merupakan elemen yang sangat diperlukan dalam festival tersebut. Boris dari Malaysia sangat akrab dengan Festival Qingming, ia mengatakan bahwa hari yang paling melelahkan dalam setahun adalah hari penyapuan makam, karena keluarganya berasal dari Cina dan sangat mementingkan kegiatan penyapuan makam dan pemujaan leluhur. Pernah ada makam lebih dari 20 tetua keluarga yang harus disapu dan ziarah.

Artikel Lainnya : Populernya Hubungan Antar Negara, Berikut Kriteria Pasangan Dari Gadis Berbagai Negara!

Meksiko memiliki budaya mirip dengan hari ziarah makam leluhur di Taiwan.

(Sumber foto : 老外在幹嘛)

Xiao An, yang berasal dari Swiss, tidak terlalu memahami Festival Qingming, dan keliru menganggap Hari Valentine Tionghoa sebagai Festival Qingming. Yang Mi’er dari Belanda menyebutkan bahwa meskipun tidak ada festival serupa di Belanda, di beberapa negara Eropa akan ada "All Souls Day" (Hari Jiwa) pada tanggal 2 November setiap tahun. Lin Kanen dari Italia menambahkan bahwa dalam All Souls Day, orang akan pergi ke makam untuk mengingat orang yang mereka cintai yang telah meninggal dunia. Dan Manu dari Swiss mengatakan bahwa meskipun tidak ada festival terkait di Swiss, sebagian orang juga akan pergi ke makam untuk membersihkan pada hari ulang tahun atau kematian kerabat yang meninggal.

Xiao An dari Swiss mengira Hari Valentine Qixi adalah Festival Qing Ming.

(Sumber foto : 老外在幹嘛)

Berbicara tentang pandangan mereka masing-masing tentang hidup dan mati, Lin Kanen dari Italia menyebutkan bahwa orang tuanya percaya bahwa ada dunia lain setelah kematian, dan orang bisa pergi ke surga. Tetapi banyak anak muda di bawah usia 20 tahun percaya bahwa tidak ada apa-apa setelah kematian dan bahwa mereka tidak akan pergi kemana.

Artikel Lainnya : Warga Swedia Memperkenalkan 5 Jenis Kendaraan Unik di Taiwan

Lin Kane dari Italia menjelaskan pandangannya tentang kematian.

(Sumber foto : 老外在幹嘛)

Boris berkata terus terang bahwa dia dulunya sangat takut akan kematian, dan akan menangis dengan sangat sedih setiap kali seorang kerabat meninggal, tetapi karena dia memahami kebenaran bahwa ada "kematian" dalam hidup, dia tidak lagi takut.

Bolis dari Malaysia awalnya takut menghadapi kematian, tapi kemudian dia tidak takut lagi.

(Sumber foto : 老外在幹嘛)

Jika melihat kerabat yang sudah meninggal, apa yang ingin anda katakan kepada mereka? Manu dari Swiss mengatakan dengan emosional bahwa dia ingin meminta maaf kepada kerabat yang telah meninggal, karena tidak menemani mereka dengan baik ketika mereka masih hidup, dan menyesal setelah mereka pergi. Oleh karena itu, Manu juga menghimbau kepada semua orang untuk menghargai keluarga mereka dan menghabiskan lebih banyak waktu bersama mereka semasa hidup.

Manu dari Swiss ingin meminta maaf kepada anggota keluarganya yang meninggal dunia karena tidak menemani mereka semasa hidup.

(Sumber foto : 老外在幹嘛)

Berita Populer

回到頁首icon
Loading