img
:::

Pemerintah Kabupaten Yunlin Mengapresiasi 30 Ibu Teladan Imigran Baru

Lishi Qingrui yang berasal dari Vietnam membesarkan kedua anaknya sendirian. (Sumber foto : Pemerintah Kabupaten Yunlin)
Lishi Qingrui yang berasal dari Vietnam membesarkan kedua anaknya sendirian. (Sumber foto : Pemerintah Kabupaten Yunlin)
Berita Global untuk Penduduk Baru】Editor/王月兒 Sendy Wang

Pemerintah Kabupaten Yunlin baru-baru ini mengadakan kegiatan pengapresiasian ibu-ibu imigran baru. Sebanyak 30 ibu imigran baru mendapat apresiasi oleh pemerintah kabupaten Yunlin. Masing-masing dari mereka memiliki banyak kisah yang mengharukan, menunjukkan semangat mereka untuk tidak menyerah pada kesulitan dan dedikasi untuk keluarga mereka.

Artikel Lainnya : Putri Imigran Baru Asal Indonesia Terpilih Sebagai Chiayi Self-Improvement Children

Diantaranya, Lishi Qingrui dari Vietnam, setelah menikah, suaminya harus menjalani transplantasi hati karena sirosis hati yang parah. Lishi menyumbangkan hatinya untuk menyelamatkan nyawa suaminya, namun sayangnya suaminya meninggal dunia setelah operasi. Li sendirian menanggung beban keuangan keluarga dan membesarkan dua anak kecil. Selama bertahun-tahun, Ny. Li bekerja enam hari seminggu, dan sering bekerja lembur hingga larut malam, dan kedua anaknya berhasil diterima di perguruan tinggi.

Wu Ximei, dari Indonesia, menikah dengan suaminya dan memiliki 4 orang anak. Setelah putri sulungnya lahir, ia menemukan bahwa pendengaran anaknya tidak normal, untuk membantu sang anak, selain disibukkan dengan pekerjaan rumah dan pekerjaan, ia sering menemani putrinya ke sekolah, bahkan menggunakan malam hari untuk pergi ke sekolah untuk bimbel dan belajar bahasa isyarat, berharap dapat berkomunikasi lebih baik dengan putrinya.

Xie Mengyin juga berasal dari Indonesia. Suaminya tuli dan bisu dan hanya bisa berbicara dalam bahasa isyarat. Mertuanya hanya mengerti bahasa Taiwan. Awalnya, mereka hanya mengandalkan dua buku pelajaran untuk mempelajari bahasa. Setelah menikah, ia membuka restoran cepat saji bersama suaminya dan memiliki tiga orang anak yang semuanya telah lulus kuliah. Karena dia secara pribadi mengalami ketidaknyamanan dan ketidakberdayaan yang disebabkan oleh kendala bahasa di masa lalu, Xie Mengyin juga menggunakan waktu luangnya sebagai penerjemah untuk membantu lebih banyak orang yang mengalami kendala seperti yang dialaminya dulu.

Artikel Lainnya : Peringanan Hukuman Bagi WNA Yang Telah Tinggal Melebihi Batas Masa Izin Tinggal

Xiao Deshu, Direktur Urusan Sipil Pemerintah Kabupaten Yunlin, mengatakan bahwa pernikahan antar kewarganegaraan memiliki banyak tantangan. Pengalaman hidup yang menyentuh dari 30 ibu imigran baru sangat mengagumkan, dan kisah mereka yang tak terlupakan patut dipuji dan dipelajari.

Respon Pertama

Berita Populer

回到頁首icon
Loading