img
:::

Pada tanggal 17 Mei 2021, melihat situasi pandemi dalam negeri yang semakin parah, Pemerintah Kota Taipei Baru mengumumkan bahwa mulai dari tanggal 18 sampai 28 Mei 2021, semua kegiatan belajar-mengajar di sekolah jenjang pendidikan SMA/SMK dan di bawahnya harus diberhentikan. Menurut Pemerintah Kota Taipei dan Taipei Baru, apabila ada keluarga dengan anak di bawah usia 12 tahun, atau anak di bawah jenjang pendidikan SMP yang memiliki kebutuhan khusus, maka orang tua dari anak-anak tersebut dapat meminta cuti khusus.

Biro Ketenagakerjaan Kota Taipei menyatakan bahwa cuti ini diberlakukan agar semua anak di bawah usia 12 tahun (termasuk peserta bimbel jangka pendek, murid TB/TK atau institusi sederajat) serta anak dalam jenjang pendidikan sederajat SMP dan SMK yang terbukti memiliki kebutuhan khusus atau kelainan fisik bisa mendapatkan perhatian yang memang mereka butuhkan. Salah satu dari orang tua anak-anak ini dapat meminta cuti khusus dari atasan mereka untuk tetap di rumah dan menjaga anaknya. Orang tua disini tidak hanya sebatas orang tua biologis, namun juga mencangkup orang tua adopsi, kakek dan nenek, atau pihak lain yang memang memiliki peran sebagai penjaga dalam hidup sehari-hari anak tersebut.

Biro Ketenagakerjaan Kota Taipei Baru menambahkan, penggunaan cuti khusus ini tidak berarti pihak yang terkait tidak akan mendapatkan gaji. Ketika atasan menyetujui pegawainya menggunakan cuti tersebut, hal ini tidak seharusnya mempengaruhi penilaiannya  terhadap kinerja pegawai tersebut. Baik pihak atasan yang mengurangi bonus gaji karyawan yang ingin menggunakan cuti khusus untuk menjaga anaknya atau cuti karantina, maupun mengharuskan pegawai untuk menggunakan jatah cuti lain mereka, maka mereka akan dikenakan denda sebesar 20.000 sampai 1.000.000 NTD atas pelanggaran terhadap Undang-undang Standar Tenaga Kerja.

Berita Populer

回到頁首icon
Loading