img
:::

Demi Biaya Keluarga, Ibu tunggal Pelajari Teknik Menanam dan Menjadi "Ahli Tebu"

Ibu tunggal belajar teknik menanam menjadi “ahli tebu”. Gambar / Sumber diambil dari Pixabay
Ibu tunggal belajar teknik menanam menjadi “ahli tebu”. Gambar / Sumber diambil dari Pixabay

[Berita Global untuk Penduduk Baru] Menurut laporan 4wayvoice news, penduduk baru Chen Yongling sama sekali tidak tahu cara bertani. Dengan bimbingan dan bantuan seorang guru dari Kelas Hukum Pertanian Universitas Komunitas Chiayi, cara bertani nya semakin lama semakin baik. Meskipun tahun ini terpengaruh oleh wabah, banyak pedagang pasar besar tidak menerima tebu, tetapi dia tetap bersikeras menjual tebu di bazaar kecil. Untungnya tebu yang dijual berkualitas, produknya terjual dalam hitungan detik, membuatnya dapat menafkahi keluarganya.

Chen Yongling memangkul beban keluarga sendiri, belajar teknik menanam tebu. Gambar / Sumber diambil dari Koperasi Universitas Chiayi

Chen Yongling memangkul beban keluarga sendiri, belajar teknik menanam tebu. Gambar / Sumber diambil dari Koperasi Universitas Chiayi

Chen Yongling adalah seorang ibu tunggal dengan anaknya duduk di bangku SMA. Dia berasal dari Provinsi Guangdong, China. Ia sudah menikah dan datang ke Taiwan lebih dari 20 tahun yang lalu. Awalnya dia tidak tahu apa-apa tentang pertanian. Awal mula ia berhubungan dengan pertanian, saat ia membantu tetangganya menebang tebu. Belakangan, tetangganya berhenti menanam tebu karena suatu alasan. Untuk kembali mencari nafkah, Chen Yongling harus mengambil alih perkebunan tebu, mulai dari melakukan pekerjaan sambilan sampai menjadi mengelola seluruh perkebunan tebu sendirian. Karena kehidupannya yang susah dan keras, The Siloam Holistic Care Association Kabupaten Chiayi turun tangan dalam konseling dan meminta guru dan siswa dari Kelas Pertanian Universitas Komunitas Chiayi untuk membantunya menanam tebu menggunakan teknik "pertanian alami".

Chen Yongling berkata bahwa yang ia tanam adalah tebu Brasil, sangat sulit untuk betani sendiri. Mulai dari “penyiangan, pemupukan, dan pengairan semua dilakukan sendiri dan memakan waktu setidaknya 10 bulan hingga 1 tahun untuk panen." Tebu Brasil dapat tumbuh tinggi mencapai sekitar 4 meter. Iklim di Taiwan panas dan lembab, terutama saat musim hujan sangat lembab, membuat ia harus menaiki tangga memotong daun tebu agar tidak berjamur dan berserangga.

Yuk mampir ke stand tebu Chen Yongling atau beli sari tebu di koperasi. Foto / oleh  koperasi Univesitas Chiayi

Yuk mampir ke stand tebu Chen Yongling atau beli sari tebu di koperasi. Foto / oleh  koperasi Univesitas Chiayi

Sekarang, Chen Yongling setiap selasa pagi akan pergi ke pasar petani kecil di Kota Chiayi untuk begadang dan secara bertahap menumbuhkan pelanggan setia sehingga dia dapat bertahan hidup dari ekonomi epidemi yang parah. Karena kualitasnya yang tinggi, sari tebunya juga dijual di Koperasi Universitas Chiayi. Jika Anda ingin mendukungnya, kalian dapat mengunjungi warung tebunya atau membeli sari tebu di koperasi, mencicipi rasa alami tebu yang enak.

Berita Populer

回到頁首icon
Loading