img
:::

Asosiasi Perajin dan Pengusaha Batik Indonesia  menyelenggarakan pengukuhan Pasar Batik 17 Agustus Pamekasan Madura Jawa Timur sebagai pasar batik tulis tradisional terbesar di Indonesia pada 24 Oktober 2019. Ketua APPBI, Komarudin Kudiya menuturkan, untuk mempersiapkan kegiatan ini, APPBI bergandengan tangan dengan berbagai pihak. Ini sebagai tindak lanjut gerakan pelestarian budaya batik yang telah diinisiasi oleh Paguyuban Pecinta Batik Indonesia Sekar Jagad Yogyakarta, Yayasan Batik Indonesia (YBI), Asosiasi Perajin Batik Tulis Jawa Timur, Yayasan Batik Jawa Barat, dan Paguyuban Pecinta Batik Pekalongan. Pengukuhan Pasar 17 Agustus Pamekasan ini juga didukung sejumlah kriteria penilaian yang didasarkan pada data empiris melalui survei langsung dan pengamatan di lapangan.

Kemudian diolah secara kuantatif oleh tim yang dibentuk dari pengurus APPBI dengan memberikan penilaian obyekti terhadap pasar-pasar batik lainnya antara lain Pasar Bringharjo Yogyakarta, Pasar Klewer dan Beteng Solo, Pasar Batik Setono Pekalongan, serta Pasar Batik Trusmi Cirebon. Melihat data, pasar 17 Agustus Pamekasan pun mendapatkan nilai 100 untuk masing-masing kriteria penilaian. Kriteria penilaian berdasarkan pertimbangan antara lain suistanable marketing yaitu memenuhi kebutuhan semua pemangku kepentingan termasuk pelanggan dengan tidak mengabaikan kebutuhan generasi yang akan datang. Jadi pasar batik tradisional yang menyediakan beragam kualitas dan harga. Selanjutnya ecosystem product dengan memenuhi kelengkapan aneka jenis barang produksi yang memiliki hubungan timbal balik serta interaksi dalam mendukung sistem yang berjalan dan saling menguat. Lalu traditional authenticity dengan kekuatan menjaga tradisi asli yang dikaitkan dengan pola dan ragam hias batik yang diproduksi dan diperdagangkan tidak diragukan lagi.

Selain itu, traditional autthenticity dengan kekuatan menjaga tradisi asli yang dikaitkan dengan pola dan ragam hias batik yang diproduksi dan diperdagangkan tidak diragukan lagi.  Ditambah regeneration value yaitu menjaga keberlangsungan generasi perajin batik tradisional yang ada di daerah tersebut, dilihat dari pertumbuhan tenaga kerja yang setia dalam melanjutkan tradisi batik tradisional. Komarudin menuturkan, pemberian apresiasi dan dukungan kepada Pasar Batik 17 Agustus Kabupaten Pamekasan sebagai pasar batik tulis tradisional terbesar di Indonesia memberikan sejumlah manfaat. Pertama dari ekonomi. Dengan dukungan tersebut dapat mengenalkan dan meningkatkan daya saing pemasaran Pasar Batik 17 Agustus Pamekasan kepada masyarakat yang lebih luas dalam skala nasional dan internasional. Selain itu, menumbuhkan regenerasi SDM perajin batik tulis tradisional dalam upaya melestarikan kerajinan batik berbasis budaya lokal.  Diharapkan juga menumbuhkan wirausaha baru batik tulis tradisional Kabupaten Pamekasan.

 

Komarudin menambahkan, pengukuhan ini juga tak berdampak ekonomi tetapi juga memberikan manfaat sosial budaya. Manfaatnya antara lain menumbuhkan motivasi bagi para perajin dan pengusaha batik, pemerintah dan seluruh masyarakat. Kemudian menumbuhkan rasa persatuan dan pentingnya kebersamaan dalam menjaga tradisi batik tradisional Kabupaten Pamekasan. Ia mengharapkan, pemerintah dan berbagai pihak terkait akan bekerja sama mendukung kegiatan Pasar Batik 17 Agustus Kabupaten Pamekasan sebagai pasar batik tulis tradisional terbesar di Indonesia. Hal ini berdampak pada keutuhan dan persatuan bangsa serta menjadi salah satu peristiwa budaya untuk menguatkan penggugah rasa kebangsaan hingga akan terjaga kelestarian batik tulis tradisional di Pamekasan.

 

Adapun langkah nyata yang dilakukan APPBI dengan didukung oleh Paguyugan Pecinta Batik Indonesia Sekar Jagad Yogyakarta, Yayasan Batik Indonesia (YBI), Asosiasi Perajin Batik Tulis Jawa Timur, Yayasan Batik Jawa Barat, Paguyuban Pecinta Batik Pekalongan serta ASEPHI Asosiasi Eksportir dan produsen handicraft Indonesia. Ini berupa pengawalan program dan penyerahan piagam dukungan pengukuhan yang akan diberikan kepada pemerintah Kabupaten Pamekasan agar terus mengawasi jalannya program yang dicanangkan.

 

Dikutip:BeritaLiputanEnam

Pengunjung memilih koleksi batik yang dipamerkan pada Interior and Craft (ICRA) Exhibition 2019 yang dihelat di Hall A Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu pada ajang ini (Liputan6.com)

Pengunjung melihat-lihat koleksi batik yang dipamerkan pada Interior and Craft (ICRA) Exhibition 2019 yang dihelat di Hall A Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu (Liputan6.com)

Berita Populer

回到頁首icon
Loading