Wu Junxing, Perantauan Tionghoa dari Indonesia, datang ke Taiwan untuk belajar setelah lulus dari SMA. Saat itu satu huruf mandarin pun tidak bisa, dan sekarang telah menjadi pembaca acara radio pusat dan juga membantu pengusaha Taiwan di pasar Indonesia. Wu Junxing akan berbagi pengalaman hidupnya untuk memberi tahu bahwa hanya cukup bekerja keras dan mau berkomunikasi dengan baik, walaupun tidak ada dasar, pelan pelan juga akan ada hasil.
Wu Junxing, yang sering menonton film-film Hong Kong, mengatakan bahwa sebelum datang ke Taiwan, dia merasa bahwa Taiwan adalah tempat yang sangat mirip dengan Hong Kong. di mana-mana ada papan nama toko. Setelah turun dari pesawat, ditemukan bahwa Taiwan berbeda dari imajinasinya. Karena keluarganya tidak kaya, dia langsung setuju ketika dia tahu bahwa Ayah akan mengirim dirinya sendiri ke Taiwan. Dia berkata, "Kamu bisa terus belajar dan mengambil kesempatan!".
Wu Junxing ingat bahwa untuk pergi ke Taiwan pertama kali pada tahun 1996, dia harus lulus ujian terlebih dahulu jika ingin melanjutkan sekolah di sini, jika bahasa Mandarinnya bagus, dia bisa langsung pergi ke universitas. Walaupun sudah berada di Taiwan selama 2 tahun, saya masih memiliki masalah beradaptasi. Ada terlalu banyak bahasa umum dan pengalaman hidup, siswa lokal di Taiwan memiliki topik mereka sendiri, dan kata-katanya tidak sama ketika mereka berbicara.
Setelah lulus, Wu Junxing pertama-tama pergi ke agen tenaga kerja untuk bertindak sebagai jembatan antara pekerja migran Indonesia dan majikan, kemudian dia bekerja di Kantor Perwakilan Perdagangan dan Ekonomi Indonesia di Taipei pada tahun berikutnya dan kerja sambilan menjadi pembawa acara radio pusat.
Wu Junxing berkata: "Pada saat itu, Radio Pusat hanya membutuhkan tuan rumah yang mengerti bahasa Indonesia dan mandarin, dan perusahaan sangat bersedia untuk mengajar walau dia tidak memiliki pengalaman dalam bekerja." Dia menceritakan bahwa pada suatu acara, seorang pekerja migran Indonesia mengatakan terima kasih, dan setelah penyelidikan yang cermat, dia mengetahui bahwa pekerja migran ini pernah menelepon program ini dan curhat tentang lingkungan pekerjaannya dan ingin pulang, tetapi setelah mendengar nasihat dan paduan akhirnya dia tetap sabar dan terus bekerja.
Saat ini, Wu Junxing juga telah melangkah perdagangan elektronik dan membantu pengusaha Taiwan dalam pemasaran ke Indonesia. Dia berkata: "Perusahaan Taiwan perlu memahami pasar Indonesia , bukan hanya murah sudah bisa di Indonesia , tetapi juga harus berfokus terhadap kualitas. Nilai ini menurut orang Indonesia sangat penting, selama pabrik bersedia untuk berkerja sama dengan penduduk setempat, saya percaya dapat menciptakan kerja sama yang baik antara Taiwan dan Indonesia. "