img
:::

Jakarta Berencana Tambah 11 Rumah Sakit Rujukan Untuk Menangani Kasus Covid-19 Yang Terus Melonjak

Jakarta Berencana Tambah 11 Rumah Sakit Rujukan Untuk Menangani Kasus Covid-19 Yang Terus Melonjak

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal menambah jumlah Rumah Sakit (RS) rujukan Covid-19. Rencananya, akan ada 11 lagi RS yang menerima pasien Covid-19 di Ibu Kota. Sebanyak 11 RS yang akan menjadi rujukan penanganan Corona ini, terdiri dari yang dikelola swasta, militer, hingga BUMN. Dengan tambahan 11 RS tersebut, maka akan ada tambahan 85 kamar ICU dan 286 ruang isolasi.

Berdasarkan data yang diterima dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, saat ini Pemprov DKI memiliki 513 tempat tidur di Intensive Care Unit (ICU) dan 4.054 tempat tidur ruang isolasi. Namun ditargetkan akan ditambah sehingga menjadi 4.800 tempat di ruang isolasi dan 650 tempat di ruang ICU. Dengan demikian, saat ini DKI kurang 137 kamar ICU dan 746 ruang isolasi. Dari RSUD seluruh Jakarta, diperkirakan ada penambahan 357 kasur ICU dan isolasi. Selain itu RS Pertamina dan Siloam Mampang akan menambah 115 tempat tidur. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengatakan, jumlah rujukan RS masih dalam perhitungan dan bisa berubah. "Jumlahnya masih bisa berubah," kata Dwi saat dikonfirmasi, Kamis (3/9/2020).

Selain itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyebutkan, pihaknya akan dilakukan pemetaan untuk memperkuat jejaring penanganan pasien Covid-19. "Kami akan lakukan pemetaan perkota. Untuk melakukan penguatan jejaring di rumah sakit sekitarnya. Selain RSUD juga rumah sakit swasta yang menjadi mitra DKI. Terutama bagi pasien atau kasus tertentu yang membutuhkan layanan secara terus menerus karena tidak boleh putus," ucap Widya.

Adapun, penambahan pasien Covid-19 di Jakarta mencatat angka tertinggi pada Kamis (3/9/2020) kemarin, yakni 1.406 orang. Dengan penambahan itu, jumlah akumulatif pasien Covid-19 di Jakarta hingga hari ini menjadi 43.709 orang. Dari total 43.709 pasien yang tercatat, sebanyak 32.424 orang dinyatakan telah sembuh. Tingkat kesembuhannya 74,2 persen. Sebanyak 1.253 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 2,9 persen. Sementara itu, kasus aktif Covid-19 di Jakarta masih sebanyak 10.032 orang. Mereka menjalani perawatan atau isolasi mandiri. Pemprov DKI berencana mengisolasi seluruh pasien Covid-19 di fasilitas yang disediakan pemerintah. Dengan begitu, nantinya tidak akan ada isolasi mandiri bagi pasien Covid-19 meski hanya bergejala ringan atau tanpa gejala. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pihaknya saat ini tengah menyiapkan regulasi tersebut.

Pemprov DKI Jakarta, kata dia, bakal sepenuhnya bertanggung jawab mengisolasi pasien agar memutus mata rantai Covid-19. Anies berujar, keputusan ini diambil berdasarkan sejumlah pertimbangan. Salah satunya yakni karena ditemukannya klaster rumah tangga. Faktanya, ada pasien isolasi mandiri yang tidak melaksanakan prosedur dengan baik dan benar. "Jadi selama ini ditemukan klaster-klaster di rumah tangga. Ada terpapar positif, terpapar ibunya, bapaknya, anaknya, pamannya kenapa? Karena ketika melakukan isolasi mandiri belum tentu mengerti tentang protokol pencegahannya. Karena tidak semua orang tahu tentang ini," ujar Anies. Ia menjelaskan, orang yang positif Covid-19 tetapi tidak memiliki gejala akan diisolasi di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat. Hal itu juga telah disepakati bersama Presiden RI Joko Widodo. "Kemarin ketika kami berbicara dengan Bapak Presiden, kami sampaikan bahwa orang-orang tanpa gejala akan diisolasi di Wisma Atlet dan itu sudah disepakati sehingga kami akan laksanakan," tuturnya.

 

Sumber: Kompas

Ilustrasi virus corona(Shutterstock)

Respon Pertama

Berita Populer

回到頁首icon
Loading