Nyeri tulang dan sendi adalah keluhan umum yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari cedera ringan hingga penyakit serius seperti kanker tulang. Menurut dr. Muhamad Wahyudi, Konsultan Onkologi dari Eka Hospital BSD, kanker tulang memang jarang terjadi, namun gejalanya seringkali mencakup nyeri tulang yang semakin memburuk di malam hari atau saat beraktivitas. Gejala lain termasuk pembengkakan, kemerahan pada tulang yang terkena, serta benjolan yang terlihat jelas di atas tulang. Tulang yang terpengaruh oleh kanker juga cenderung lebih lemah dan mudah patah, bahkan dengan trauma ringan.
Selain nyeri, kanker tulang juga dapat menimbulkan gejala seperti demam, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, serta kesulitan bergerak. Jika tumor menekan saraf, pasien mungkin mengalami mati rasa, kesemutan, atau kelemahan pada bagian tubuh yang terdampak. Oleh karena itu, deteksi dini menjadi sangat penting untuk mencegah perkembangan penyakit lebih lanjut.Gejala lain yang mungkin terjadi pada kanker tulang termasuk pembengkakan dan kemerahan pada bagian tulang yang terdampak.
Untuk mendiagnosis kanker tulang, beberapa pemeriksaan seperti Rontgen, Bone Scan, CT Scan, MRI, dan PET Scan dapat dilakukan. Selain itu, biopsi tulang adalah satu-satunya cara pasti untuk memastikan keberadaan sel kanker. Bone Scan, misalnya, melibatkan penyuntikan pelacak radioaktif ke pembuluh darah yang akan berkumpul di area tulang dan terdeteksi oleh kamera khusus.
Menjaga kesehatan tulang sejak dini juga merupakan investasi penting untuk kesehatan jangka panjang. Menurut dr. Wahyudi, setelah usia 30 tahun, massa tulang akan cenderung berkurang lebih cepat daripada pertumbuhannya. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan tulang agar dapat menopang tubuh, melindungi organ vital, serta memungkinkan tubuh bergerak dengan baik sepanjang hidup.