Pelaksanaan pemberian vaksin BNT bagi siswa dijadwalkan pada tanggal 23 September 2021. Terkait dengan hal ini, Kementerian Pendidikan telah mengirimkan notifikasi ke kantor-kantor administrasi dan institusi pendidikan di berbagai kabupaten dan kota. Rencana vaksinasi di sekolah ini mencangkup siswa-siswi tingkat SMP sampai SMA dalam rentang usia 12 sampai 17 tahun, siswa-siswi sekolah internasional, serta siswa-siswi sekolah khusus dan siswa yang menempuh pendidikannya di rumah. Namun, siswa yang ingin menerima vaksinasi harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari orang tua. Selain itu, pihak sekolah juga telah diingatkan akan kemungkinan adanya siswa dengan phobia jarum suntik dan kebutuhan untuk membuat persiapan yang sepantasnya untuk menanggulangi masalah ini.
Kementerian Pendidikan menyatakan bahwa siswa yang ingin menerima vaksinasi harus terlebih dahulu memiliki surat persetujuan yang ditandatangani oleh orang tua. Sumber: United Daily News
Menurut pernyataan dari Kementerian Pendidikan, siswa SD yang telah genap berusia 12 tahun, siswa yang berhalangan menerima vaksinasi di sekolah, serta anak-anak tanpa status siswa resmi dan bersekolah secara informal di rumah akan mendapatkan notifikasi dari sekolah atau instansi pendidikan. Instansi kesehatan akan mengarahkan mereka untuk menerima vaksinasi di institusi pengobatan yang berwenang. Para siswa dapat pergi ke institusi pengobatan yang ditunjuk bersama dengan orang tua mereka. Sementara itu, jadwal vaksinasi siswa lokal dalam rentang usia 12 sampai 17 tahun yang bersekolah di rumah akan diatur oleh CECC (中央流行疫情指揮中心). Anak-anak yang termasuk dalam kelompok ini dapat segera meregistrasikan diri untuk menerima vaksinasi di Sistem Registrasi Vaksinasi COVID-19.
Mulai tanggal 23 September, siswa-siswi akan mendapatkan vaksin BNT. Sumber: United Daily News
Kementerian Pendidikan meminta bahwa instansi dan institusi pendidikan di setiap wilayah negara untuk menciptakan lingkungan yang berkualitas sebagai tempat vaksinasi para siswa. Tempat vaksinasi tersebut harus dirancang untuk mencangkup beberapa area, yaitu area penantian, area eksaminasi, area istirahat, dan setidaknya satu area tertutup untuk menjadi tempat terlaksananya penyuntikan vaksin. Selain itu, Kementerian Pendidikan juga mengingatkan pihak penanggung jawab untuk membuat persiapan yang sepantasnya untuk mengakomodasi siswa dengan phobia jarum suntik, seperti dengan memutar musik atau film yang dapat menenangkan hati para siswa.