Hidup kita dipenuhi dengan banyak racun yang tersembunyi. Dr. Liu Bo Ren, seorang ahli medis nutrisi dan anti-penuaan, menunjukkan bahwa kunci untuk melindungi diri dari racun terletak pada langkah-langkah sederhana yang bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Dia membagikan beberapa saran praktis di halaman Facebook miliknya untuk membantu masyarakat secara efektif melawan bahaya racun terhadap kesehatan.
Dr. Liu menekankan bahwa berhenti merokok, membatasi konsumsi alkohol, dan mengurangi penggunaan obat adalah langkah awal untuk melawan racun. Dia menyebutkan bahwa rokok dan alkohol tidak hanya menambah beban racun dalam tubuh, tetapi penggunaan obat jangka panjang juga dapat merusak hati dan ginjal, serta mengganggu fungsi organ detoksifikasi. Selain itu, minum banyak air dapat mempercepat pembuangan racun melalui urine, mengurangi waktu kontak racun dengan sel-sel tubuh, dan menurunkan risiko tumor dan kanker.Minum lebih banyak air dapat secara efektif mendorong pengeluaran zat berbahaya melalui urin, mengurangi waktu kontak racun dengan sel, dan menurunkan risiko tumor dan kanker (Gambar / Diambil dari photoAC)
Dia juga mengingatkan masyarakat untuk mengurangi penggunaan kantong plastik untuk makanan panas, menghindari penggunaan berlebihan sabun mandi dan pewangi, serta berhati-hati dalam memilih kosmetik. Sebaiknya hindari makanan kalengan, dan selalu cuci tangan dengan bersih setelah menyentuh kertas thermal atau tanah liat. Anda juga bisa mempertimbangkan untuk memasang alat penyaring udara di rumah untuk mengurangi sumber polusi.
Dalam hal pola makan, Dr. Liu merekomendasikan untuk mengonsumsi lebih banyak sayuran dari keluarga Brassicaceae, seperti brokoli, pakcoy, dan kubis brussel. Makanan-makanan ini terbukti dapat mengurangi risiko kanker mulut, kerongkongan, usus besar, dan payudara. Selain itu, bawang putih, kunyit, alpukat, asparagus, apel, dan buah jeruk juga kaya nutrisi dan dapat membantu proses detoksifikasi.Meningkatkan konsumsi sayuran cruciferous dapat mengurangi risiko kanker mulut, kanker kerongkongan, kanker usus besar, dan kanker payudara.
Dr. Liu juga menyarankan untuk mendorong proses detoksifikasi melalui keringat, serta menekankan pentingnya tidur yang cukup untuk membantu regenerasi hati. Tidur yang berkualitas tidak hanya meningkatkan efisiensi detoksifikasi hati tetapi juga membantu otak membersihkan zat sisa, mengurangi risiko kerusakan otak, dan penurunan fungsi kognitif. Dia juga mengingatkan bahwa pasien dengan tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, atau kadar lemak darah tinggi perlu mengendalikan kondisi mereka, dan bagi mereka yang menderita perlemakan hati, disarankan untuk membatasi konsumsi gula guna mengurangi penumpukan lemak di hati dan meningkatkan kemampuan detoksifikasi hati.