img
:::

Masalah Komorbiditas Antara Sleep Apnea dan Penyakit Refluks Gastroesofagus: Pengukuran Lingkar Leher Membantu Pencegahan

Sleep Apnea dan penyakit Refluks Gastroesofagus memiliki keterkaitan komorbid yang erat. (Gambar/sumber: Heho Health)
Sleep Apnea dan penyakit Refluks Gastroesofagus memiliki keterkaitan komorbid yang erat. (Gambar/sumber: Heho Health)

Hubungan komorbiditas antara sleep apnea dan penyakit refluks gastroesofagus (GERD) seringkali diabaikan, tetapi pada kenyataannya, kaitan antara kedua kondisi ini sangat tinggi. Menurut penelitian dari National Institutes of Health (NIH) Amerika Serikat, sekitar 60% pasien sleep apnea juga menderita GERD. Hal ini disebabkan karena, ketika saluran napas tersumbat pada pasien sleep apnea, tekanan negatif di dalam rongga dada dapat memicu asam lambung naik ke tenggorokan, yang selanjutnya memperburuk gejala GERD. Sebaliknya, GERD juga dapat menyebabkan obstruksi saluran napas atas melalui refleks saraf vagus, memperburuk sleep apnea dan menciptakan siklus yang merugikan.Komorbiditas umum sleep apnea dan hipoksia. (Gambar/sumber: Heho Health)

Dr. Liu Wen-de, Direktur Pusat Tidur di Rumah Sakit Shuanghe mengemukakan bahwa banyak pasien mengalami hipoksia yang berkelanjutan dan gangguan tidur akibat sleep apnea, yang memicu respons inflamasi dalam tubuh dan mempengaruhi kesehatan kardiovaskular. Obstruksi saluran napas atas yang berulang dan gesekan dapat menyebabkan kerusakan mukosa, yang selanjutnya memperburuk masalah GERD.Sekitar 60% pasien Sleep Apnea juga menderita penyakit Refluks Gastroesofagus. (Gambar/sumber: Heho Health)

Sementara, survei menunjukkan bahwa banyak orang di Taiwan kurang menyadari hubungan komorbiditas antara kedua penyakit ini, terutama di kalangan usia menengah dan tua. Survei oleh Taiwan Society of Sleep Medicine dan Colin Sleep Beauty menunjukkan bahwa sekitar 30% orang dewasa usia menengah dan tua termasuk dalam kelompok berisiko tinggi sleep apnea, dan lebih dari 50% dari kelompok berisiko tinggi ini juga mengalami gejala GERD. Namun, hanya 20% responden yang memahami hubungan antara keduanya, dan sebanyak 73% percaya bahwa tidak perlu melakukan tes tidur.

Untuk itu, Dr. Liu Wen-de menyarankan bahwa jika ada gejala sleep apnea dan GERD, pemeriksaan dan perawatan dini sangat penting. Selain itu, membiasakan diri dengan olahraga teratur, menghindari makan sebelum tidur, dan menjaga berat badan yang sehat dapat secara efektif memperbaiki gejala-gejala ini dan mencegah perburukan lebih lanjut.

Berita Populer

回到頁首icon
Loading