img
:::

Ibu Penduduk Baru dari Vietnam Tetap Semangat dan Optimis Menjalani Hidup Selama Pandemi

Ibu Penduduk Baru dari Vietnam Tetap Semangat dan Optimis Menjalani Hidup Selama Pandemi. Foto/ Pixabay
Ibu Penduduk Baru dari Vietnam Tetap Semangat dan Optimis Menjalani Hidup Selama Pandemi. Foto/ Pixabay
Berita Global untuk Penduduk Baru】Penerjemah/ Jessica May

Epidemi di Taiwan semakin parah, anak-anak berhenti kelas dan orang tua menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak-anak mereka dan menghabiskan lebih banyak waktu di rumah. Meski kehidupan sehari-hari terpengaruh, masyarakat Taiwan tetap mematuhi kebijakan pencegahan epidemi Pemerintah dan berharap dapat kembali normal secepat mungkin. Pada pagi hari tanggal 7 Juni, ketika Kantor Administratif mengumumkan peringatan siaga tingkat tiga nasional, editor [Berita Global untuk Penduduk Baru] melakukan wawancara melalui telepon dengan Ibu penduduk baru dari Vietnam.

Pengaruh di bawah peringatan

Peringatan tingkat tiga telah mengubah kehidupan sehari-hari banyak orang, Orang tua penduduk baru harus menghadapi lebih banyak situasi, tidak hanya hambatan bahasa, tetapi mereka cenderung tidak dapat segera merespons karena tidak memahami situasi epidemi. [Berita Global untuk Penduduk Baru] Melakukan wawancara dengan Chen Shi Tian-e yang saat ini tinggal di Kota Taipei. Tian-e telah menikah dan tinggal di Taiwan selama 15 tahun dan memiliki dua anak perempuan di kelas satu SMA dan taman kanak-kanak. Tian-e berbicara bahasa Mandarin dengan sangat lancar, tetapi dia masih belum mahir dalam membaca dan menulis karakter Cina. Editor [Berita Global untuk Penduduk Baru] bertanya, Apakah mengalami kesulitan selama periode peringatan tingkat tiga ini? Tian-e tersenyum, "Pasti ada pengaruh...tapi mau bagaimana lagi, situasinya sedang berbeda sekarang," Tian-e menekankan beberapa kali, "Tahan sebentar lagi, dan semuanya akan baik-baik saja setelah berakhir."

Berita lainnya :  Taiwan Selenggarakan Olimpiade Fisika Asia 2021, Presiden Tsai Ying-wen Beri Pidato Menyambut Seluruh Peserta

Chen Shi Tian-e dan putri kecilnya yang bersekolah di taman kanak-kanak. Foto/ Chen Shi Tian-e

Chen Shi Tian-e dan putri kecilnya yang bersekolah di taman kanak-kanak. Foto/ Chen Shi Tian-e

Walaupun ada bagian tidak nyaman

Mengenai informasi epidemi, Tian-e mengetahui lewat berita. Dia dapat memahami lebih dari 80% isinya, dan sisa 20% lagi saat putrinya yang bersekolah di tingkat SMA kelas 1 ada di rumah, Tian-e akan bertanya kepada putrinya. Tian-e mengungkapkan kepada editor [Berita Global untuk Penduduk Baru] bahwa pada awal epidemi, dia tidak tahu cara memindai QR Code di minimarket, dia tidak bisa membaca karakter Cina, dan dia tidak tahu cara mengisi pendataan daftar nama asli. “Saya bertanya kepada orang di sebelah atau petugas, dan semua orang akan mengajari saya cara menggunakannya.” Sikap saling membantu orang Taiwan adalah salah satu alasan mengapa Tian-e menyukai Taiwan.

Lebih banyak waktu bersama keluarga

Dengan peringatan tingkat tiga nasional, sekolah semua tingkatan di Taiwan juga telah memberhentikan kelas sejauh ini. Tian-e percaya bahwa tidak ada yang salah dengan membiarkan anak-anak belajar di rumah, bahkan mereka memiliki sesuatu untuk dilakukan. Meskipun pemberhentian kelas telah menyebabkan banyak ketidaknyamanan, tetapi juga memperbanyak waktu bersama keluarga. Tian-e senang mengobrol, bermain, dan bertanya kepada putrinya tentang berbagai hal. "Meskipun mereka suka mengomel, mengatakan hal-hal seperti mereka sudah lama tidak keluar," kata Tian-e sambil tersenyum, "Tetapi berkomunikasi dengan mereka, atau kadang-kadang keluar untuk membeli makanan, hari-hari tetap berlanjut. "

Berita lainnya :  Demi Imbau Warga Gunakan Alat Transportasi Umum, Pemerintah Taipei Luncurkan Kegiatan Promosi

Chen Shi Tian-e dan kedua putrinya. Foto/ Chen Shi Tian-e

Chen Shi Tian-e dan kedua putrinya. Foto/ Chen Shi Tian-e

Bertahan bersama

Anak-anak di rumah perlu belajar dalam waktu lama, dan udara yang panas menyebabkan AC menyala hampir 24 jam. Selain itu, pekerjaan Tian-e terpengaruh oleh epidemi, dan gajinya lebih rendah dari biasanya. Tian-e berpikir meskipun itu sangat sulit, dia, sebagai seorang Ibu penduduk baru, melakukan apa yang seharusnya dia lakukan dengan baik, mematuhi peraturan pemerintah, dan bekerja sama untuk mencegah epidemi. "Tinggal di Taiwan sangat bahagia, tidak hanya ada subsidi, tetapi juga dapat memahami situasi epidemi dengan jelas." Tian-e berkata dengan serius, "Epidemi tidak hanya terjadi di Taiwan, seluruh dunia juga mengalami hal yang sama... menghormati satu sama lain dari hati ke hati." Berapa lama lagi epidemi berakhir masih belum diketahui, dan tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Meskipun epidemi telah menyebabkan banyak ketidaknyamanan, Tian-e memanfaatkan masa-masa ini dengan baik. Dia percaya bahwa tidak lama lagi, dapat kembali ke kehidupan normal.

Berita Populer

回到頁首icon
Loading