Jatuh adalah penyebab utama kematian akibat kecelakaan pada lansia. Karena lansia sering memiliki kondisi penyakit komorbid yang umum seperti osteoporosis dan penurunan fungsi organ tubuh, bahkan jatuh ringan dapat menimbulkan risiko besar. Menurut statistik dari Amerika Serikat, jatuh adalah penyebab utama kematian akibat kecelakaan pada orang berusia 65 tahun ke atas, sementara di Taiwan, ini adalah penyebab kematian kedua.
Risiko Kesehatan Jatuh
Dr. Dai Zhi-rong dari Departemen Kedokteran Keluarga di Rumah Sakit Gangshan Universitas Kedokteran Kaohsiung menekankan bahwa jatuh pada lansia adalah risiko kesehatan yang serius. Secara klinis, banyak pasien yang setelah mengalami kecelakaan jatuh menjadi tergantung pada kursi roda dan menemukan bahwa nilai kontrol gula darah dan tekanan darah yang sebelumnya stabil menjadi meningkat karena penurunan mobilitas dan keadaan emosional yang buruk, menyebabkan kesehatan mereka semakin memburuk.Lebih dari separuh jatuh pada lansia terjadi di dalam rumah, dengan kamar mandi menjadi area yang sangat berisiko. (Gambar/Sumber: Heho Health)
Banyak orang percaya bahwa lansia lebih mungkin mengalami kecelakaan atau jatuh saat berada di luar rumah, tetapi jatuh di rumah juga merupakan masalah yang signifikan. Menurut survei dari Kantor Kesehatan Nasional, "jatuh" telah menjadi penyebab kedua kematian akibat kecelakaan pada lansia dalam beberapa tahun terakhir, dengan 1 dari 6 orang berusia 65 tahun ke atas melaporkan pernah jatuh dalam setahun terakhir. Lokasi cedera akibat jatuh yang paling umum adalah kamar tidur (35,6%), ruang tamu (30,8%), dan kamar mandi (17%).
Mengapa Jatuh Sering Terjadi di Kamar Tidur?
Dr. Dai menjelaskan bahwa ketika lansia bangun dari tempat tidur atau mengubah posisi, reaksi saraf mereka lebih lambat, membuat mereka rentan terhadap hipotensi ortostatik. Ini sangat umum pada mereka yang memiliki penyakit kronis. Risiko jatuh lebih tinggi saat berpindah posisi.
Kelemahan otot adalah salah satu penyebab utama jatuh. Statistik menunjukkan bahwa risiko kecelakaan saat turun tangga lebih tinggi dibandingkan saat naik tangga. Setelah jatuh yang parah (misalnya, patah tulang atau cedera kepala), tingkat kematian dan kecacatan akan meningkat secara signifikan dalam waktu satu tahun.
Beberapa lansia mungkin mengurangi aktivitas atau menghindari keluar rumah karena takut jatuh lagi. Ini tidak hanya menyebabkan penurunan fungsi fisik dan mobilitas tetapi juga menyebabkan isolasi sosial dan masalah psikologis. Lansia harus melakukan latihan penguatan otot untuk mengurangi risiko jatuh, seperti latihan jongkok untuk memperkuat otot kaki, berjalan cepat, bersepeda statis, berenang, Tai Chi, dan yoga untuk meningkatkan keseimbangan dan fleksibilitas.Lansia dan keluarga harus bekerja sama untuk memastikan lingkungan hidup yang aman dan sehat. (Gambar/Sumber: Heho Health)
Pengujian Diri Kelemahan Otot
Banyak lansia bertanya bagaimana cara mengetahui apakah mereka mengalami kelemahan otot. Dr. Dai memberikan metode pengujian diri: jika orang tua merasa sulit untuk berdiri dari kursi atau mengangkat benda yang lebih berat dari 5 kilogram, itu bisa menjadi tanda sarcopenia, dan mereka harus berkonsultasi dengan profesional untuk memperkuat otot mereka. Selain olahraga yang bervariasi, menjaga pola makan yang seimbang dan asupan protein yang cukup juga penting untuk mencegah sarcopenia.
Mempertahankan gaya hidup sehat, memperkuat otot, dan menjaga keamanan rumah adalah langkah-langkah penting untuk mencegah jatuh pada lansia. Baik lansia maupun keluarga mereka harus bekerja sama untuk memastikan lingkungan hidup yang aman dan sehat.