PT Perusahaan Gas Negara menyatakan, kebutuhan gas bumi Jawa Timur belum terpenuhi. Hal ini disebabkan kebutuhan gas terus meningkat dengan bertambahnya konsumen. Petugas Harian Division Head Corporate Communication PGN Krisdyan Widagdo Adhi mengatakan, dari total kebutuhan gas saat ini 170 juta kaki kubik per hari, pasokan yang dapat dialirkan PGN hanya 140 mmscfd.
Menurut Widagdo, kebutuhan gas Jawa Timur akan terpenuhi dengan mengandalkan pasokan dari Terminal gas alam cair Teluk Lamong yang saat ini masih dalam pembangunan. Untuk tahap awal, LNG ini beroperasi berkapasitas 40 BBTUD pada tahun depan. Kemudian kapasitas akan meningkat menjadi 180 MMscfd setelah beroperasi penuh pada 2023 mendatang.
Selanjutnya, pasokan gas ini didistribusikan melalui Stasiun Penerima Gas Kalisogo, Semare, Waru, Tandes, dan Gresik. Gas dikirimkan pelanggan gas di Jawa Timur terdiri dari 556 pelanggan industri, 122 pelanggan komersial, dan 65.032 pelanggan rumah tangga.
Direktorat Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meresmikan jaringan gas rumah tangga (jargas) di Pasuruan di Probolinggo, Rabu (16/10/2019). Totalnya ada 8.150 sambungan rumah tangga sesuai penugasan Pemerintah melalui Kementerian ESDM ke PT Pertamina (Persero) melalui sub-holding gas PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk.
Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto menjelaskan, jargas di Probolinggo dan Pasuruan terbagi menjadi 11 sektor, dengan perincian di Kabupaten Probolinggo sebanyak lima sektor sementara sisanya di Pasuruan. Sementara untuk memenuhi kebutuhan 8.150 sambungan rumah tangga itu, dialokasikan sebesar 0,2 MMSCFD yang bersumber dari Husky CNOOC Madura LTd. Dukungan pemda sangat penting karena berdasarkan pengalaman selama ini, terdapat beberapa kendala non-teknis yang berpotensi menghambat pembangunan jargas seperti perizinan, maupun permasalahan sosial yang terjadi pada saat pelaksanaan pembangunan.
Dikutip :BeritaLiputanEnam