img
:::

Kelas Khusus Pengembangan Elit Kebijakan Menuju Arah Selatan Baru Memperluas Penerimaan Siswa Studi di Taiwan

Kementerian Luar Negeri untuk mewujudkan kebijakan Arah Selatan Baru dalam pertukaran talenta, terus mendorong program pelatihan elit kebijakan arah selatan baru.  (Sumber foto : Facebook National Pingtung University of Science and Technology)
Kementerian Luar Negeri untuk mewujudkan kebijakan Arah Selatan Baru dalam pertukaran talenta, terus mendorong program pelatihan elit kebijakan arah selatan baru. (Sumber foto : Facebook National Pingtung University of Science and Technology)

Kementerian Luar Negeri, dalam rangka menerapkan kebijakan pertukaran talenta Kebijakan Arah Selatan Baru, mulai tahun lalu mengadakan program pelatihan elit Kebijakan Arah Selatan Baru. Tahun ini, program tersebut diteruskan dengan mengundang perwakilan dari 4 sekolah serta 70 siswa dari 8 negara target, termasuk perwakilan dari Thailand, Indonesia, Malaysia, Vietnam, dan India yang bertugas di Taiwan. Perwakilan dari Kantor Negosiasi Perdagangan Eksekutif Yuan juga diundang untuk menghadiri upacara pembukaan tahun ajaran.

Tahun ini program pelatihan elit kebijakan Arah Selatan Baru memperluas penerimaan siswa.

(Sumber foto : Facebook National Pingtung University of Science and Technology)

Wakil Menteri Luar Negeri menyatakan bahwa ketika pertama kali mengadakan program pelatihan elit Kebijakan Arah Selatan Baru tahun lalu, mereka bekerja sama dengan tiga sekolah dan memilih 50 siswa dari 6 negara untuk belajar di Taiwan, dan program tersebut mendapatkan hasil yang baik. Tahun ini, mereka memperluas program dengan menambahkan sekolah-sekolah mitra dan meningkatkan jumlah negara asal siswa dari 6 menjadi 8, dengan penambahan Myanmar dan Pakistan.

Para siswa asing berharap melalui kursus ini, mereka dapat secara mendalam mengalami keindahan alam, makanan lezat, dan budaya kaya Taiwan.

(Sumber foto : Facebook National Pingtung University of Science and Technology)

Seorang siswa dari Myanmar bernama Ruan Yuting mengatakan bahwa kesan pertamanya tentang Taiwan adalah transportasi yang sangat mudah. Dia sangat suka bersepeda, dan di Taipei ada banyak sepeda umum yang bisa digunakan, sedangkan di Myanmar tidak ada fasilitas seperti itu. Siswa Myanmar lainnya, Kyel Sin Moe Htet, mengatakan bahwa dia tertarik pada pengobatan tradisional Tionghoa dan ingin mengeksplor makanan dan budaya Taiwan. Dia juga berpendapat bahwa baik Taiwan maupun Myanmar memiliki kesamaan dalam mengejar demokrasi.

Kementerian Luar Negeri mendorong siswa untuk memanfaatkan waktu belajar di Taiwan, tidak hanya dengan serius mengikuti pelajaran tetapi juga dengan mengenal keindahan Taiwan dan penduduknya yang ramah.

Respon Pertama

Berita Populer

回到頁首icon
Loading