【Berita Global untuk Penduduk Baru】Penerjemah / Trixie
Diakibatkan adanya kekhawatiran dari pekerja migran asal Indonesia yang merupakan umat Muslim terhadap bahan komposisi vaksin AZ, CECC (中央流行疫情指揮中心) pun melaksanakan investigasi terhadap hal tersebut. Selain mengandung S protein, yaitu protein protein lonjakan SARS-CoV-2, vaksin AZ juga mengandung sel HEK 293. Tidak ada sel babi yang digunakan dalam proses pembuatan vaksin AZ.
Berita lainnya: 5 Momen Kritis Setelah Suntik Vaksinasi AZ dan Moderna, Segera Cari Pertolongan Medis Bila Muncul 2 Gejala Berikut!
Vaksin AZ telah digunakan di banyak negara Muslim. Sumber: foto diambil dari Up Media.
Vaksin AZ, Moderna, dan BNT telah dideklarasikan oleh Majelis Kesehatan Dunia (World Health Organization, atau WHO) sebagai vaksin halal pada tanggal 24 Juli. Sampai sekarang, vaksin AZ sendiri pun telah digunakan dan disebarluaskan di negara-negara dengan mayoritas penduduk Muslim, seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Oman, Mesir. Terlebih lagi, pemberian vaksin AZ bagi masyarakat umum juga telah mendapatkan izin resmi dari Dewan Agama Islam berbagai negara.
Berita lainnya: Sebanyak 14 Orang dari Pusat Pembelajaran Penduduk Baru Kinmen Mendapatkan Beasiswa dari Departemen Imigrasi
Chen Shizhong menyatakan bahwa semua jenis vaksin yang digunakan di Taiwan tidak mengandung sel babi. Sumber: CECC
Ketua CECC, Chen Shizhong (陳時中), menyatakan bahwa semua jenis vaksin yang telah mendapatkan Persetujuan Penggunaan Dalam Kondisi Darurat (Emergency Use Authorization, EUA) tidak mengandung sel babi. Ini mencangkup AstraZeneca (AZ), Moderna, Pfizer-BioNTech (BNT), dan Vaksin COVID-19 MVC (高端). Proses pembuatan dari jenis-jenis vaksin yang tertera di atas pun tidak melibatkan penggunaan sel babi. Tidak hanya itu -- vaksin Moderna dan BNT telah mendapatkan izin EUA dari atau diberikan kepada masyarakat di negara-negara seperti Uni Emirat Arab dan Bahrain. Vaksin COVID-19 MVC yang merupakan hasil produksi Taiwan juga tidak melibatkan penggunaan sel babi dalam proses pembuatannya. Karena itu, masyarakat diyakinkan agar tidak khawatir untuk menerima vaksinasi.